Mano Polking Akui Dirinya Terapkan Taktik Berisiko

BACA JUGA

Prediksi: Kolombia vs Panama

Prediksi: Uruguay vs Brasil

Prediksi: Belanda vs Turki

Prediksi: Inggris vs Swiss

Football5star.com, Indonesia – Pelatih Thailand, Mano Polking mengakui bahwa ia memang menerapkan taktik berisiko saat melawan timnas Indonesia di leg pertama babak final Piala AFF 2020.

“Penampilan hari ini sangat mengesankan, kredit besar untuk para pemain. Selamat untuk para pemain. Kami dapat menemukan ide, rencana dan strategi dan pemain melakukannya di lapangan. Ini sebuah kinerja yang luar biasa,” kata Mano Polking seperti dikutip Football5star.com dari Siam Sports, Kamis (30/12/2021).

Pergantian Kiper Thailand Bukan untuk Hina Indonesia

Menurut sang pelatih, ia memiliki alasan tersendiri menerapkan formasi 4-2-3-1 untuk meredam permainan cepat timnas Indonesia dari sisi sayap. Dengan formasi ini, Polking menumpuk banyak pemain sayap sehingga pemain Indonesia kesulitan untuk naik membantu serangan.

“Kami memiliki rencana yang jelas karena Indonesia adalah lawan yang kuat, makanya kami mengubah formasi menjadi 4-2-3-1. Kami memiliki dua pemain di setiap sayap. Itu membuat mereka tidak bisa naik terlalu tinggo. Rencana berisiko ini telah terbayar lunas,” tambahnya.

“Kami kehilangan bek tengah yang membuat saya sedikit khawatir kehilangan kontrol, jadi saya menurunkan seorang gelandang untuk mendapatkan bola lebih baik dari belakang,”

Indonesia Kalah Telak, Shin Tae-yong Ogah Bicarakan Kesalahan Pemain

Pada laga melawan Indonesia, Mano Polking menempatkan gelandang berusia 22 tahun, Kritsada Kaman yang diduetkan dengan Yusef Elias Dolah di jantung pertahanan Thailand.

“Saya ingin menegaskan kembali bahwa penghargaan besar diberikan kepada para pemain dengan permainan hebat. Tetapi sekarnag bukan waktunya untuk mengadakan pesta, karena kami perlu membawa trofi kembali ke Thailand,”

Mano Polking Soal Keputusan Ganti Pelatih

Mano Polking sendiri memberi alasan tersendiri terkait keputusannya untuk mengganti kiper di pertengahan babak kedua partai leg pertama babak final Piala AFF 2020, saat skuatnya sudah unggul telak dari Indonesia.

“Saya ingin menjelaskan bahwa keputusan ini tidak untuk menghina Indonesia. Untuk keputusan ini disebabkan karena kondisi meninggalnya ayah Kawin sebelum pertandingan,”

Kiper Thailand, Kawin Thamsatchanan Bertanding di Kondisi Berduka

Di sisa waktu, meski berada di kondisi berduka penampilan Kawin masih mampu menjaga gawang Thailand dari kebobolan. Ada satu momen saat Dedik Setiawan berhadapa satu lawan satu dengan Kawin.

Sayangnya aksi itu berakhir dengan kartu kuning untuk Dedik karena dianggap melakukan diving saat akan melewati Kawin Thamsatchanan.

More From Author

Berita Terbaru