Football5Star.com, Indonesia – Pelatih Massimiliano Allegri, meminta Dejan Kulusevski untuk bisa lebih tajam di depan gawang. Dia mengkritisi penampilan pemain timnas Swedia itu di laga melawan Lazio, (21/11/21).
Kulusevski bermain dari bangku cadangan di laga melawan Lazio yang mana Juventus menangkan 2-0 lewat dua gol penalti dari Leonardo Bonucci.
Eks pemain Parma itu sulit memberi dampak besar untuk Juventus musim ini. Dia belum juga mencetak gol dan hanya mencatatkan satu assist dari 12 laga di Serie A musim ini.
Kulusevski juga sempat membuang peluang di laga lawan Lazio. Allegri memintanya untuk tetap tenang selama bermain.
“Itu tidak mudah baginya, dia harus lebih menentukan di dalam kotak penalti, karena dia memiliki beberapa peluang dan perlu mengambil waktu sejenak untuk berpikir dan membuat pilihan yang tepat,” ucap Allegri seperti dikutip Football5Star.com dari DAZN.
“Anda pergi ke sudut lapangan dengan bola itu (untuk mengulur waktu), Anda tidak mencoba menggiring bola melewati semua orang. Ini adalah hal-hal yang perlu kami pelajari, kami selalu mencoba melakukan terlalu memaksa, melakukan back-heel atau solo run, itu tidak perlu.”
Massimiliano Allegri: Sepak Bola adalah Strategi
Allegri dikenal sebagai pelatih yang lebih mengedepankan permainan pragmatis, berbeda dengan pelatih Lazio, Maurizio Sarri yang mengandalkan penguasaan bola, dan Allegri memenangkan duel di laga ini.
“Itu adalah Juve melawan Lazio, bukan Allegri melawan Sarri, tetapi sepak bola juga merupakan strategi. Ada saat-saat Anda perlu menjaga bola, saat-saat ketika Anda harus membalas, saat-saat ketika Anda harus bertahan, kata Allegri.
“Saya pikir Lazio akan menguasai bola 70-80 persen, tetapi kami melakukannya dengan baik untuk menjaga 46 persen, jadi itu adalah peningkatan.
“Seiring berjalannya waktu, kami akan melakukan yang lebih baik. Itu adalah hal yang hanya bisa Anda pelajari dengan waktu dan rentetan kemenangan.
“Kami memiliki permainan yang bagus, tetapi kami membuang terlalu banyak peluang mencetak gol, karena ini adalah tim dengan potensi besar dan kemampuan untuk mencapai tujuan lawan, maka kami terlalu terburu-buru.”
