Football5Star.net, Indonesia – Massimiliano Allegri sangat emosional pada final Coppa Italia 2023-24, Kamis (16/5/2024) dini hari WIB. Jelang laga Juventus vs Atalanta usai, dia sempat meluapkan emosinya dengan membuka jas, dasi, dan hampir saja kemejanya. Dia mencak-mencak karena merasa timnya kerap dirugikan wasit Fabio Maresca.
Sikap emosional Allegri bukan tanpa sebab. Dia tengah berada dalam tekanan luar biasa. Banyak pihak menginginkan dia didepak dari kursi pelatih. Bukan hanya pengamat, fan, dan media, beberapa orang di manajemen I Bianconeri pun berpikiran demikian. Andai gagal juara Coppa Italia, pemecatan itu dipastikan jadi kenyataan.
Allegri tahu persis hal itu. Bahkan, dengan gelar ke-15 yang diraih Juventus di Coppa Italia, posisinya tetap tidak aman. Namun, dengan kesuksesan menjuarai Coppa Italia, dia mengaku sudah puas jikapun nantinya benar-benar harus meninggalkan I Bianconeri untuk kali kedua dan mungkin untuk selamanya.
“Jikapun saya tak lagi jadi pelatih Juventus musim depan, mengingat semua orang sepertinya menginginkan saya pergi, saya akan meninggalkan tim yang kuat untuk klub ini,” ujar Massimiliano Allegri seperti dikutip Football5Star.net dari Football Italia. “Saya tak tahu apa-apa. Saya hanya bercanda. Di Juventus. menang adalah segalanya.”
Gestur Aneh Massimiliano Allegri
Bagi Massimiliano Allegri, kesuksesan menjuarai Coppa Italia musim ini adalah bukti Juventus punya tim yang menjanjikan. Sepanjang musim, performa I Bianconeri memang fluktuatif dan kerap menang tanpa meyakinkan. Namun, menurut dia, itu adalah proses dan final Coppa Italia jadi buahnya.
“Kami memulia musim sebagai sebuah grup dan kemudian menjadi sebuah tim lewat perjalanan waktu. Tidak mudah bagi beberapa dari para pemain berada di klub seperti Juventus. Berhadapan dengan kritik dalam tiga bulan terakhir adalah perkembangan nyata yang akan bagus badi masa depan Juve,” ujar Allegri.
Satu hal menarik, saat merayakan kemenangan atas Atalanta, Allegri terlihat mengusir Direktur Olahraga Cristiano Giuntoli. tak ayal, itu jadi topik pembicaraan karena Giuntoli disebut-sebut sebagai sosok yang ingin mendepak Allegri dan menggantinya dengan Thiago Motta dari Bologna.
Mengenai hal itu, dia berkata, “Saya melakukan selebrasi dengan para fan dan pemain. Saya menghormati klub dan orang-orang di sana. Saya tak punya masalah dengan seapa pun. Saya hanya ingin merayakan bersama para pemain yang telah menjalani musim luar biasa. Meski tak meraih Scudetto, kami lolos ke Liga Champions dan juara Coppa Italia.”
