Matthias Sammer: Sepak Bola Jerman dalam Bahaya!

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Kekalahan 0-7 yang diderita RB Leipzig dari Manchester City pada leg II babak 16 besar Liga Champions, Rabu (15/3/2023) dini hari WIB, disikapi kritis oleh Matthias Sammer. Legenda timnas Jerman itu terang-terangan menyebutnya sebanyak alarm bahaya bagi sepak bola Jerman.

Sammer menilai permainan Leipzig di Stadion Etihad menunjukkan semua penyakit sepak bola Jerman. Dia menilai para pemain Jerman sekarang berbeda 180 derajat dengan pada beberapa dekade silam. Kini, mereka begitu rapuh dan tak punya mentalitas yang kuat.

Perbedaan Manchester City dengan RB Leipzig disebut Matthias Sammer bak siang dan malam.
Getty Images

“Dengan mengesampingkan Bayern Munich, kita harus mempertanyakan hal-hal fundamental,” urai Matthias Sammer kepada Amazon Prime seperti dikutip Football5Star.com dari Sport1. “Saya pikir kami perlu kembali pada dasar-dasar sepak bola kami.”

Lebih lanjut, pria yang juga pernah jadi pelatih Borussia Dortmund itu berkata, “Kami juga perlu untuk membicarakan lagi soal nilai-nilai kami yang dulu membuat kami begitu kuat. Itu adalah atletik, fisik, dan saya juga harus mengatakan mentalitas pemenang.”

Matthias Sammer Geram Lihat Leipzig

Pada pertandingan Manchester City vs RB Leipzig, Matthias Sammer melihat secara nyata dan jelas perbedaan yang sangat mencolok. The Cityzens, kata dia, tampil begitu sempurna. Bukan hanya pandai memainkan bola, tim asuhan Pep Guardiola juga punya kekuatan dan kecepatan. Itu membuat dia geram kepada Leipzig.

“Mereka luar biasa dalam aspek fisik, juga soal mobilitas dan kecepatan,” ucap Sammer. “Apakah Anda lihat kekuatan fisik itu (di Leipzig) pada laga tadi? Apakah Anda lihat ada kecepatan? Apakah Anda lihat duel-duel yang terjadi? Perbedaannya sungguh seperti siang dan malam!”

Matthias Sammer menilai ada kesalahan orientasi pada pembinaan di sepak bola Jerman.
Getty Images

Atas dasar itu, Sammer lantas mengkritik kurikulum sepak bola yang berlaku di Jerman saat ini. Menurut dia, para pemain hanya diajari memainkan bola. Itu, kata dia, tidaklah salah. Namun, tetap saja aspek-aspek fundamental yang sudah jadi resep sukses pada masa lalu tak bisa dikesampingkan begitu saja.

“Para pemain yang berlatih dengan bola. Bukan berarti tak boleh. Namun, kami telah meninggalkan hal-hal yang secara ilmiah sudah terbukti selama berpuluh-puluh tahun. Tolonglah, jangan tinggalkan hal-hal yang menjadi fondasi,” kata pria yang semasa bermain pernah membela Intern Milan tersebut.

More From Author

Berita Terbaru