Pada musim ini, Leicester City meraih kesuksesan besar di Premier League. Sejauh ini, mereka berada di peringkat kedua klasemen sementara Premier Lague karena hanya kalah selisih gol dengan Arsenal yang ada di puncak. Kesuksesan itu ternyata merupakan buah dari strategi bola panjang yang sederhana.
Hal itu ditengarai oleh defender Tottenham Hotsput, Jan Vertonghen. Dia merasakan keampuhan strategi The Foxes saat timnya kalah di Stadion White Hart Lane pada Kamis (14/1) ketika menjalani laga pekan ke-21 Premier League.
“Mereka selalu mempersiapkan hal yang sama untuk setiap pertandingan. Jadi, saya tahu apa yang bakal kami hadapi. Mereka menendang bola dengan jauh dan berlari,” ujar Vertonghen. “Jika sedang tidak menguasai bola, mereka bertahan. Saya rasa strategi itu berjalan sukses.”
Pengamatan Vertonghen tidak salah. The Sun melaporkan Leicester memang piawai melepaskan operan panjang. Mereka mencatat tim didikan Claudio Ranieri ini merupakan tim keempat di Premier League yang melakukan long ball terbanyak. Jumlahnya mencapai 638 kali dengan akurasi 23,5 persen.
Selain itu, The Foxes juga berada di posisi yang sama daftar tim yang membuat long pass terbanyak di Premier League. Jumlah long pass yang dibuat adalah 1.468 kali dengan akurasi mencapai 36,1 persen.
Kemampuan itu membuat The Foxes berada di tempat kedua dalam daftar tim dengan persentase long pass tertinggi di Premier. Mengoleksi 20,89 persen long pass dari semua operannya, Leicester hanya kalah dari West Bromwich Albion yang mencatatkan 21,65 persen dalam kategori yang sama.
The Sun memperkirakan taktik ini muncul karena Ranieri tahu bahwa anak didiknya tidak pintar membuat operan. Terbukti akurasi umpan Jamie Vardy dkk hanya mencapai 36,1 persen. Jumlah ini merupakan yang terendah di Premier League musim ini.
