Miroslav Klose Hanya Bertahan 262 Hari di SCR Altach

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Kiprah pertama Miroslav Klose sebagai pelatih kepala di klub profesional berakhir lebih cepat. Minggu (20/3/2023), eks striker timnas Jerman itu dipecat oleh SCR Altach. Artinya, dia hanya bertahan 262 hari di klub papan bawah Bundesliga Austria tersebut.

Klose didepak hanya sehari setelah Altach imbang 1-1 di kandang RB Salzburg. Hasil itu terbilang bagus karena Salzburg adalah juara Bundesliga Austria sejak 2013-14. Namun, itu membuat Altach gagal menang dalam 9 pertandingan beruntun. Mereka pun makin terbenam di dasar klasemen.

SCR Altach tak meraih kemenangan dalam 9 laga beruntun.
Getty Images

Secara keseluruhan, Klose memang gagal total. Dalam 22 pertandingan, dia hanya mampu membawa Altach merebut 4 kemenangan. Sisanya, 13 kali kalah dan 5 kali imbang. Rerata 0,83 poin per laga adalah yang terburuk di antara para pendahulunya sejak 2017.

Menurut Kurier, SCR altach sudah mendapatkan pengganti Miroslav Klose. Dia adalah Klaus Schmidt, eks pelatih TSV Hartberg. Bersama Joachim Standfest sebagai asisten, dia diharapkan dapat memperbaiki prestasi Altach sehingga mampu lepas dari jerat degradasi pada akhir musim nanti.

Kendala Miroslav Klose

Menurut Laola1, Miroslav Klose menghadapi situasi sulit di SCR Altach. Dia terutama sekali tak punya hubungan baik dengan Direktur Olahraga Werner Grabherr. Beberapa permintaan sang pelatih di bursa transfer tak dapat dipenuhi Grabherr. Padahal, itu diperlukan untuk meningkatkan performa tim.

“Saya mengerti klub dan kondisi keuangannya. Namun, saya hanya bisa memutuskan dan menilai apa yang saya lihat. Saya harus jujur mengenai hal itu. Saya menginformasikan semuanya kepada yang berwenang. Werner tahu posisi-posisi mana yang jadi prioritas,” keluh Klose seperti dikutip Football5Star.com dari Laola1.

Filosofi sepak bola Miroslav Klose dinilai tak sesuai untuk SCR Altach.
krone.at

Sementara itu, Herbert Pumann dari Liga Portal menilai ada kendala lain yang lebih mendasar. “Tim ini dikenal selalu berjuang lepas dari degradasi. Klose ingin menerapkan filosofi sepak bola menyerang, sesuai jati dirinya sebagai pemain. Namun, itu ternyata tak cocok,” kata Pumann kepada Sport1.

Dari sisi teknis, Pumann menilai Klose juga tak punya pakem yang jelas. Pada awalnya, dia coba menerapkan pola 4-2-3-1. Namun, dia lantas berpaling pada formasi 3 dan 5 bek. Sejak 10 September 2022, dia hanya sekali menerapkan pola 4-2-3-1, yakni pada laga terakhirnya ketika Atlach imbang 1-1 dengan Salzburg.

More From Author

Berita Terbaru