Football5Star.com, Indonesia – Setelah jadi rumor dalam beberapa pekan terakhir, Luis Enrique akhirnya benar-benar didapuk sebagai pelatih baru Paris Saint-Germain. Dia menggantikan Christophe Galtier yang dilengserkan setelah hanya semusim bertugas.
Kedatangan Enrique yang punya catatan apik dan pernah membawa Barcelona meraih treble winners tentu saja menimbulkan sebuah dugaan. PSG mendatangkan dia untuk menuntaskan kepenasaran di Liga Champions.
Akan tetapi, hal itu buru-buru dibantah Nasser Al-Khelaifi, sang presiden klub. Dia mengatakan, misi utama Enrique sebagai pelatih baru Les Parisiens bukan soal meraih trofi. Ada hal yang lebih penting dari itu.
“Salah satu alasan kami memilih Luis Enrique adalah filosofi permainannya, hasratnya untuk bermain menyerang dan sepak bola indah,” urai Nasser Al-Khelaifi seperti dikutip Football5Star.com dari Le Parisien.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, “Kami punya tim yang fokus pada hal itu. Kami tak punya pemain bertahan. Kami ingin tim yang ofensif. Saya ingin menonton tim dengan nikmat. Para fan pun begitu.”
Kepercayaan untuk Luis Enrique
Secara tak langsung, Nasser Al-Khelaifi mengutarakan hal yang mengganjal di hatinya pada musim lalu. Meskipun mampu menjuarai Ligue 1 dengan tak tergoyahkan sejak pekan pertama, dia rupanya tak menikmati permainan PSG.
Pria asal Qatar itu yakin hal itu akan berubah seiring kedatangan Enrique sebagai pengganti Christophe Galtier. Rekam jejak eks gelandang timnas Spanyol itu menjadi hal yang mempertebal keyakinannya.
“Pergantian pelatih tidak selalu berarti era baru. Namun, dengan Luis Enrique, begitulah adanya. Semua orang tahu gayanya dan saya tak perlu mengatakan kepada Anda soal itu. Saya bahkan tak bicara soal trofi, tapi cara mainnya adalah yang kami inginkan,” ujar Al-Khelaifi.
Presiden PSG itu pun lantas membantah soal ambisi di Liga Champions. “Saya tak mengatakan kedatangan Enrique menggaransi kami menjuarai Liga Champions. Saya ingin permainan bagus, sepak bola indah,” kata dia lagi.
Dia menambahkan, “Kalian, media, selalu bicara soal ekspektasi di Liga Champions ini. Berapa klub yang ingin menjuarainya? Berapa banyak klub yang punya kapasitas? Berapa klub yang berinvestasi untuk itu? Bukan hanya PSG, ada banyak klub lain.”
