Momen Bersejarah EURO: Antonin Panenka, Juara dan Penalti yang Melegenda

BACA JUGA

gamespool

Football5Star.com, Indonesia – Euro 1976, tim kuda hitam Cekoslowakia berhasil lolos ke babak final dan akan bertemu tim raksasa, Jerman Barat. Sejarah tercipta bukan hanya Cekoslowakia berhasil menjadi juara, namun cara mereka memenangkannya lewat pemain bernama Antonin Panenka.

Cekoslowakia sempat berjaya di awal era 60-an dimana mereka berhasil menjadi juara tiga di Euro 1960 dan Runner-up di Piala Dunia 1962. Namun setelah itu, mereka tak pernah lagi masuk Euro dan hanya sekali masuk Piala Dunia pada 1970 itu pun hanya sampai babak grup.

Tapi jelang Euro 1976, Cekoslowakia bermain apik dengan mencatatkan 20 laga tak terkalahkan termasuk pada babak kualifikasi. Mereka lolos ke putaran final setelah mengalahkan Inggris dan Portugal di babak grup kualifikasi dan mengalahkan Uni Soviet di perempat final.

Cekoslowakia ke Final

MOMEN Tendangan Penalti Panenka
Getty Images

Putaran final diisi oleh empat tim. Cekoslowakia, Belanda, Jerman Barat, dan Yugoslavia sebagai tuan rumah. Jerman Barat jelas diunggulkan karena mereka berstatus sebagai juara Euro 1972 dan juara Piala Dunia 1974. Cekoslowakia harus berhadapan dengan Belanda-nya Johann Cruyff pada babak semifinal. Dan secara luar biasa mereka menang 3-1 walaupun butuh babak tambahan.

Di laga lain, Jerman Barat berhasil menang 4-2 melawan Yugoslavia dengan Dieter Mueller mencetak hat-trick. Wajar saja Jerman Barat sangat diunggulkan untuk mempertahankan gelarnya. Namun yang terjadi justru sebaliknya.

Bermain di markas Crverna Zvezda, Belgrade. Cekoslowakia malah unggul 2-0 dalam 25 menit lewat Jan Svehlik dan tendangan jarak jauh Karol Dobias. Namun Mueller langsung memperkecil kedudukan pada menit ke-28 lewat tendangan voli.

Pada babak kedua Cekoslowakia hanya berjarak beberapa menit saja dari gelar prestisius pertama mereka. Namun pada menit ke-89, Bernd Hielzenbein berhasil mencetak gol setelah menyundul umpan dari tendangan penjuru.

Pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan dan tetap tak ada gol yang tercipta. Laga akhirnya dilanjutkan ke babak adu penalti dan ini pertama kalinya di final dalam sejarah kompetisi.

Semua tiga penendang pertama dari masing-masing tim berhasil melakukan tugasnya. Sampai penendang keempat, Ladislav Jurkemik berhasil mengeksekusi tendangan, tapi tendangan dari Uli Hoeness melambung ke atas gawang.

MOMEN Tendangan Penalti Panenka
FootTheBall

Penentuan ada di penendang kelima, gelandang tengah Cekoslowakia, Antonin Panenka. Berhadapan dengan Sepp Maier, dia melakukan ancang-ancang dengang berlari kencang. Namun saat menendang bola, dia mengayunkan kakinya dan men-chip bola ke tengah. Maier tertipu setelah dia bergerak ke arah kiri. Cekoslowakia menjadi juara untuk pertama kalinya.

Cara menendang penalti itu akhirnya disebut dengan namanya “Panenka” dan masih sering dicoba oleh para pesepak bola saat ini.

Berawal dari Taruhan

Panenka sering sekali melakukan taruhan dengan kiper klubnya Bohemians Praha, Zdenek Hruska. Setelah sesi latihan mereka selalu melakukan latihan penalti sambil bertaruh bir, cokelat, atau uang dan Hruska lebih sering menang. Pada suatu malam, Panenka berpikir bagaimana cara mengalahkan Hruska. Lalu terciptalah ide cara menendang seperti itu.

“Saya tahu bahwa kiper biasanya memilih satu sisi, tetapi jika Anda menendang bola terlalu keras dia bisa menyelamatkannya dengan kakinya. Namun, jika kontak dengan bola lebih ringan, dia tidak bisa kembali ke tengah jika dia sudah memilih satu sisi.” kata Panenka seperti dikutip These Football Times.

Dan itu terbukti efektif. Antonin Panenka lalu memakai teknik ini beberapa kali di laga persahabatan dan liga. Dan salah satunya saat dia berhadapan dengan kiper timnas Cekoslowakia, Ivo Viktor. Tapi teknik penalti Panenka tak pernah diketahui di luar Cekoslowakia.

MOMEN Tendangan Penalti Panenka
Athlet.org

Namun, sebelum final, kiper Ivo Viktor sebenarnya meminta Panenka untuk tidak menggunakan teknik itu. “Dia mengatakan bahwa itu terlalu beresiko dan jika saya melakukannya, dia tidak mengizinkan saya untuk masuk ke ruangannya,” kata Panenka. Namun dia tak memedulikan ancaman Viktor dan akhirnya tetap melakukannya.

“Saat itu, tidak ada yang mengenal gaya penalti seperti ini. Tidak ada yang mengharapkannya, itu yang membuat tingkat keberhasilannya sangat tinggi,” ujar Panenka lagi.

Saat ini teknik tendangan Panenka masih sering dilakukan oleh para pesepak bola. Jika eksekutor berhasil mencetak gol, itu terlihat sangat berkelas, namun jika gagal, itu terlihat sangat konyol.

[better-ads type=’banner’ banner=’156437′ ]

More From Author

Berita Terbaru