Momen Bersejarah EURO: The Dream Team Spanyol Dijegal Jenderal Franco

BACA JUGA

Banner Gamespol Baru

Football5star.com, Indonesia – Piala Eropa atau EURO merupakan turnamen terbesar kedua dalam sepak bola. Hegemoni kompetisi antarnegara Eropa hanya kalah dari Piala Dunia.

EURO memang jauh lebih muda dari Piala Dunia. Turnamen paling megah itu sudah dimulai sejak 1930 silam. Sedangkan kejuaraan Eropa baru lahir 30 tahun setelahnya.

Kendati demikian, jangan ragukan tensi tinggi yang dihadirkan turnamen antarnegara Eropa. Tidak hanya di dalam lapangan, di luar lapangan tensi justru bisa lebih mendidih.

spanyol thecultofcalcio
thecultofcalcio.com

Pada edisi pembuka saja telah memunculkan keanehan. Timnas Spanyol yang bertabur bintang dan pantas disebut sebagai The Dream Team batal berangkat ke Uni Soviet yang memiliki kiper terhebat sepanjang masa, Lev Yashin. Seharusnya, mereka berangkat ke Moskow untuk menjalani laga perempat final.

Spanyol sejatinya sudah mempersiapkan semua keperluan. Para talenta terbaik seperti Alfredo Di Stefano, Paco Gento, Luis Suarez, hingga Laszlo Kubala sudah siap tempur di Moskow.

Pelatih Lluis Miro pun telah mengumpulkan seluruh pemain di Madrid pada 24 Mei 1960. Dalam rencana awal, mereka akan terbang ke Moskow tiga hari kemudian dan bertanding pada 29 Mei 1960.

Luis Suarez dan Alfredo Di Stefano jadi bagian skuat Spanyol pada Piala Eropa edisi perdana.
elpais.com

Sayang, pertandingan yang bisa menentukan langkah La Furia Roja ke Prancis tak pernah terjadi. Pemerintah membatalkan keberangkatan secara mendadak.

Tidak ada yang tahu pasti penyebab pembatalan itu. Legenda Barcelona, Luis Suarez, bahkan dengan kesal berkata jika mereka bisa juara EURO edisi perdana jika terbang ke Uni Soviet.

“Kami yakin bisa mengalahkan mereka dan menjadi juara Eropa. Tapi tim memberitahu kami bahwa ada perintah dari atas, dari Jenderal Franco, dan tidak ada yang bisa dilakukan lagi,” kata Luis Suarez seperti dikutip Football5star dari Foot the Ball.

Uni Soviet Juara Edisi Pertama

Satu-satunya alasan yang masuk akal terkait batalnya La Furia Roja berangkat ke Rusia adalah tensi politik kedua negara. Semua tahu mereka saling berseberangan. Jenderal Franco masih ingat peran Uni Soviet dalam perang saudara di negerinya.

Latar belakang berkebalikan inilah yang membuat Franco tidak sudi tim sepak bola negaranya menginjakkan kaki di Moskow. Keputusan Yang sepihak ini pun membuat pemain merana.

Sebagai korban, tidak ada satu pun dari mereka yang mendapat jawaban terkait ihwal pembatalan. Pemain berpengaruh sekelas Alfredo Di Stefano, pun dibuat terus bertanda tanya. Pertemuannya dengan presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) berbuah sia-sia.

“Keputusan telah diambil oleh orang-orang di atas. Kita tidak bisa pergi ke Moskow,” demikian jawaban yang diterima Di Stefano dari presiden RFEF, Benito Pico, seperti dilansir Foot the Ball.

Uniknya, keputusan aneh ini luput dari sorotan media. Menurut laporan El Pais beberapa tahun setelahnya, pemerintah akan memberikan sanksi kepada media lokal yang berani memberitakan penyebab batalnya La Furia Roja bertanding di Rusia.

Pada akhirnya, Spanyol tidak berangkat ke Rusia. Dan pertandingan kedua yang akan berlangsung di Madrid juga urung terlaksana. Sebab UEFA mendiskualifikasi La Furia Roja.

Uni Soviet jadi juara edisi pertama EURO berkat titah Jenderal Franco yang meminta timnas Spanyol tak bertolak ke Moskva.
goal.com

Uni Soviet pun melenggang ke Prancis secara cuma-cuma. Lev Yahsin dkk tampil digdaya. Di semifinal mereka mengalahkan Cekoslowakia tiga gol tanpa balas.

Lalu menjungkalkan Yugoslavia dengan skor 2-1 di final yang berlangsung di Parc des Princes. Anak asuh Gavriil Kachalin akhirnya dinobatkan sebagai juara EURO edisi perdana.

Adapun nasib Spanyol belum sepenuhnya tuntas. Dikeluarkan dari turnamen bukan satu-satunya hukuman yang diberika UEFA. Pada kongres tahunan yang berlangsung 21 Agustus 1960, induk sepak bola Eropa menjatuhkan denda sebesar 2 ribu franc Swiss.

Uniknya, empat tahun berselang kedua negara kembali bersua. Kali ini tanpa drama di luar lapangan, Spanyol dan Uni Soviet bertemu di final EURO 1964. Bertindak sebagai tuan rumah, Tim Matador keluar sebagai juara setelah menang 2-1.

[better-ads type=’banner’ banner=’156437′ ]

More From Author

Berita Terbaru