Football5star.com, Indonesia – Napoli merupakan klub tradisional Italia. Mereka sudah berdiri sejak 1926 silam. Namun, untuk urusan gelar klub Selatan Italia tidak mentereng.
Selama 96 tahun berdiri baru 12 gelar dimenangkan. Tiga di antaranya scudetto yang baru dipastikan dinihari tadi.
Dalam perjalanannya pun I Partinopei mengalami banyak pasang surut. Mereka pernah Berjaya kala memiliki Diego Armando Maradona.
Tapi kemudian prestasi klub terjun bebas setelah sang legenda hengkang. Terdegradasi hingga bangkrut sudah dirasakan.
Meski demikian, denyut sepak bola tak pernah mati di kota Naples. Penduduk setempat yang sudah tersihir oleh keajaiban Diego Maradona terus menjadikan sepak bola sebagai pegangan hidup.
“Sudah bertahun-tahun untuk tempat seperti Naples yang hidup dengan sepak bola dan setiap hari meneruskan semangat sepak bola dan cinta mereka untuk Napoli,” kata kapten tim, Giovanni Di Lorenzo.
Kembali ke Serie A 2007 silam setelah mengalami kebangkrutan, I Partinopei sempat mengalami kesulitan. Mereka hanya menjadi klub papan tengah selama beberapa musim.
Baru pada 2011 klub yang pernah diperkuat Gianfranco Zola kembali ke jajaran elit Serie A. Mereka berhasil menembus Liga Champions setelah sekian lama.
Napoli Seperti Juara di Naples
Sampai sekarang mereka terus bersaing di papan atas. Mimpi Aurelio De Laurentiis selaku presiden klub sangatlah besar.
Yakni membawa klub juara. Terutama scudetto. Namun, banyak yang berpikir itu target yang muluk.
Setelah kejatuhan I Partinopei tiga dekade lalu, Serie A hanya dikuasai tiga klub. Yakni Juventus, Inter Milan, dan AC Milan yang secara bergantian juara.
Dari hegemoni tiga tim itu, cuma ada Lazio dan AS Roma yang masing-masing scudetto sekali.
Meski demikian De Laurentiis tidak pernah menyerah. Dia tahu sepak bola adalah kebahagiaan warga Naples.
Sepak bola adalah salah satu cara mereka menikmati hidup. Apa pun dilakukan untuk menguasai Serie A.
Puncaknya pun terjadi musim ini. Punya Luciano Spalletti yang berpengalaman dan dikaruniai skuat mumpuni, mereka berhasil merengkuh scudetto setelah menantikan 33 tahun.
Giovanni Di Lorenzo dkk memastikan gelar di markas Udinese, Dacia Arena. Tapi menurut sang kapten mereka seperti juara di kota asalnya.
“Perasaan yang luar biasa. Kami telah berjuang untuk ini sejak awal musim. Akhirnya tiba dan kami sanat bahagia,” imbuhnya.
“Saya pikir ini gelar yang sangat pantas dan kami tidak sabar untuk merayakannya. Malam ini rasanya kami seperti berada di Naples. Atmosfer hebat di sini dan kami melihat langsung apa yang terjadi di Naples,” tutup Di Lorenzo.
