Newcastle United Bikin Malu Sepak Bola Inggris

BACA JUGA

Football5star.com, Indonesia – Newcastle United resmi diambil alih oleh Public Investment Fund (PIF), konsorsium yang dipimpin oleh Pangeran Mohammed bin Salman, putra mahkota Arab Saudi. PIF mengambil alih kepemilikan Newcastle United secara penuh dari pemilik lama, Mike Ashley.

Kabar ini di satu sisi tentu saja menjadi sangat membahagikan bagi fan Newcastle United. Namun di sisi lain, kabar ini mendapat keceman dari kekasih mendiang jurnalis, Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz.

Newcastle United Bikin Malu Sepak Bola Inggris
Inews.uk

Jamal Khashoggi adalah seorang jurnalis yang sangat vokal terhadap kerajaan Arab Saudi. Pada 2018, Jama meninggal dunia karena dibunuh oleh sekelompok orang yang diduga agen dari Arab Saudi di Instabul, Turki.

Para terdakwa termasuk dua mantan ajudan Pangeran Mohammed bin Salman, yang menyangkal keterlibatan mereka. Kasus ini yang membuat Cengiz sangat berang dengan kabar bahwa Newcastle United saat ini menjadi milik putra mahkota kerajaan Arab Saudi tersebut.

Menurut Cengiz seperti dikutip Football5star.com dari Al Quds, Jumat (8/102/201), keputusan Newcastle United menerima tawaran dari konsorsium Arab Saudi itu mencoreng sepak bola Inggris.

Newcastle United Bikin Malu Sepak Bola Inggris
Al Quds

“Salah bahwa Putra Mahkota sekarang berpura-pura tidak ada hubungannya dengan kesepakatan yang diusulkan. Kita semua tahu dia berusaha untuk meningkatkan citranya,” ucap Cengiz.

Newcastle United Jadi Miliki Pangeran Arab Saudi

Newcastle United kini sudah beralih menjadi milik konsorsium Arab Saudi, PIF. Dana yang digelontorkan PIF untuk mendapatkan Newcastle United ini kabarnya mencapai 300 juta poundsterling atau sekitar Rp 5,81 triliun.

Konsorsium Arab Saudi itu mengambil alih kepemilikan klub sebesar 80 persen, dengan sisanya 20 persen saham dimiliki Amanda Staveley dan the Reuben brother.

Newcastle United - Mohamed Bin Salman - houseofsaud. com
houseofsaud.com

PIF, yang diketuai Pangeran Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, boleh jadi badan dengan aset terbesar di dunia. Konsorsium itu punya aset senilai 320 miliar poundsterling atau lebih dari Rp 6.000 triliun.

Sementara itu, Nabhan al-Hanashi dari organisasi hak manusia di Arab Saudi menegaskan bahwa keberaan PIF dengan negara Arab Saudi tak bisa dipisahkan. Keduanya memiliki keterlekatan, termasuk dalam hal pelanggaran hak asasi manusia.

“Komisi tersebut terlibat dalam pelanggaran HAM seperti seperti para penguasa kerajaan, termasuk penahanan berkelanjutan terhadap para aktivis dan saat perang di Yaman,” kata Nabhan.

More From Author

Berita Terbaru