Nostalgia Hari Ini: Dosa Gareth Southgate di Stadion Wembley

BACA JUGA

Football5star.com, Indonesia – Gareth Southgate, 26 tahun silam, tepatnya 26 Juni 1996 lakukan dosa besar untuk timnas Inggris di Stadion Wembley. Ia menjadi satu-satunya algojo timnas Inggris yang gagal saat adu penalti dengan Jerman di babak semifinal EURO 1996.

Pada perhelatan EURO 1996, Inggris menjadi tuan rumah. Sama seperti di turnamen sebelumnya, publik Inggris tentu saja berharap timnas mereka bisa keluar sebagai juara. Jargon, football’s coming home berkumandang di EURO 1996.

Bahkan secara khusus lagu Three Lions (football’s coming home) dibuat khusus sebagai penanda bahwa Inggris (kelak) juara di EURO 1996. Lagu football’s coming home dinyanyikan komedian Inggris, Baddiel bersama Frank Skinner serta band asal Liverpool, The Lightning Seeds.

Nostalgia Hari Ini: Dosa Gareth Southgate di Stadion Wembley

Keyakinan membuncah di kalangan suporter Inggris. Seperti di lirik lagu football’s coming home, publik Inggris merasa skuat Tiga Singa di EURO 1996 sudah siap untuk bertempur dan meraih gelar juara.

“And now I see Ince ready for war/Gazza good as before/Shearer certain to score”

Penggalan lirik lagu football’s coming home terbukti nyata saat Inggris melakoni partai di babak fase grup EURO 1996. Meski di partai awal, anak asuh Terry Venables sempat ditahan imbang oleh Swiss, di pertandingan kedua dan ketiga mereka mengamuk.

Di laga kedua, mereka menghantam Skotlandia 2-0 dengan gol yang diciptakan oleh Alan Shearer dan Paul Gascoigne. Sedangkan saat melawan Belanda, mereka berpesta gol 4-1, dengan Shearer dan Teddy Sheringham mencetak dua gol.

Langit runtuh di Stadion Wembely

Gareth Southgate menjadi salah satu pilar lini belakang timnas Inggris di EURO 1996. Gareth Southgate menjadi satu-satunya pemain Aston Villa yang dipanggil Terry Venables. Ia menjadi duet di lini belakang bersama Tony Adams.

Bersama Stuart Pearce di posisi full back, Gareth Southgate sempat mengaku bahwa Inggris di EURO 1996 adalah tim dengan komposisi pemain berpengalaman yang seharusnya bisa menjadi juara.

“Kami memiliki beberapa pemain yang luar biasa di EURO 1996. Sejumlah kapten klub dipanggil, seperti saya, ada juga Tony Adams, Stuart Pearce, Paul Ince, Teddy Sheringham serta David Platt. Semua adalah kapten di tim,” ucap Southgate seperti dikutip Football5star.com dari Sky Sport, Sabtu (26/6/2021).

Nostalgia Hari Ini: Dosa Gareth Southgate di Stadion Wembley

Sebagai pemain muda di skuat Inggris saat itu, Gareth Southgate mengaku bahwa ia banyak mendapat wejangan dari Stuart Pearce, salah satu pemain senior di skuat Tiga Singa.

“Hal besar yang saya ingat sebagai pemain muda adalah Stuart Pearce mengatakan kepada saya, ‘ini sebaik yang bisa kita dapat’. Saya tidak tahu apakah itu memang menginspirasi saya atau membunuh karier saya bersama Inggris,” kenang Southgate.

Menjadi pemain andalan Venables di lini belakang, Southgate terus membawa Inggris hingga lolos ke babak semifinal. Sebelumnya di babak perempat final, mereka mengalahkan Spanyol lewat adu penalti dan Southgate beruntung tak jadi eksekutor.

Namun di babak semifinal, Southgate menjadi penyebab langit runtuh di Stadion Wembley. Melawan rival di markas sendiri, Inggris cukup percaya diri. Hasilnya baru menit ke-3, Alan Shearer membawa Inggris unggul 1-0.

Nostalgia Hari Ini: Dosa Gareth Southgate di Stadion Wembley

Menit ke-16, Stefan Kuntz mampu menyamakan kedudukan. Hasil imbang 1-1 terus bertahan di waktu normal serta menit tambahan waktu. Laga pun harus dilanjutkan dengan tendangan adu penalti.

Komposisi penendang penalti Inggris tak jauh berbeda saat mengalahkan Spanyol. Alan Shearer menjadi algojo pertama, diteruskan David Platt, Stuart Pearce, Paul Gascoigne dan penendang kelima, Teddy Sheringham. Kelima penendang Inggris berhasil mencetak poin, pun dengan kelima algojo Jerman.

Tiba saatnya Southgate jadi penendang keenam. Ia mengambil ancang-ancang yang cukup jauh kemudian berlari menyepak bola. Sayang seribu sayang, arah tendangannya dengan mudah dibaca oleh Andreas Kopke. Southgate tertunduk lesu dan Andreas Möller sebagai algojo terakhir Jerman mengakhirinya dengan sepakan keras tanpa bisa diantisipasi oleh David Seaman.

Inggris pun It’s coming home, it’s coming home tanpa meraih gelar juara dan Gareth Southgate jadi pemain yang berdosa.

More From Author

Berita Terbaru