Football5Star.com, Indonesia Oliver Bierhoff menjadi korban penampilan buruk timnas Jerman di Piala Dunia 2022. Dia secara resmi telah dicopot dari jabatannya sebagai direktur olahraga oleh Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB).
Der Panzer tampil mengecewakan pada Piala Dunia 2022. Mereka tersingkir di babak grup untuk kedua kalinya secara beruntun setelah hanya meraih empat poin dari tiga pertandingan termasuk kekalahan mengejutkan dari Jepang. Kemenangan atas Kosta Rika dalam pertandingan terakhir tidak cukup dan mereka tersingkir karena selisih gol.
DFB sendiri jelas langsung menggelar evaluasi. Bierhoff lantas jadi korban besar pertama. Pria berusia 54 tahun, yang mencetak gol kemenangan negaranya di Euro 96, telah terlibat dengan tim nasional sejak 2004, mengambil peran terakhirnya pada 2018. Namun DFB kini telah membebaskannya dari tugasnya lantaran hasil buruk timnas Jerman di Qatar.
“Oliver Bierhoff telah memberikan pelayanan yang luar biasa kepada DFB. Meskipun kami tidak memenuhi harapan di lapangan dalam beberapa turnamen terakhir, dia berada di belakang momen besar. Karyanya akan selamanya terjalin dengan kemenangan Piala Dunia kami di Brasil. Bahkan di masa-masa sulit, dia selalu mengikuti tujuan dan visinya dan telah membantu membentuk DFB secara berkelanjutan,” kata Presiden DFB, Bernd Neuendorf, dikutip dari Mirror.
Oliver Bierhoff Sebelumnya Memang Dapat Kecaman
Timnas Jerman mengalami penurunan sejak keberhasilan di Piala Dunia delapan tahun lalu. Mereka mencapai semifinal di Euro 2016, tetapi dalam tiga turnamen sejak itu tersingkir di grup dua kali dan sekali masuk ke babak 16 besar.
Piala Dunia adalah turnamen besar pertama Hansi Flick, tetapi hasil yang mengecewakan tersebut membuat posisi mantan bos Bayern Munich itu terancam. Flick mengklaim treble di Allianz Arena dan memulai mantra Jermannya dengan mengesankan, tetapi hasilnya menurun dalam beberapa bulan terakhir.
Legenda Jerman Lotthar Matthaus sempat mengecam Bierhoff dan DFB atas pendekatan mereka terhadap kampanye ban kapten One Love. Menurut dia, kampanye itu memecah konsentrasi Der Panzer.
“Dia tentu saja bertanggung jawab karena dia tidak bisa menangani tekanan dan keresahan dari luar. Bukan hanya dia, tetapi presiden dan orang-orang yang bertanggung jawab di DFB – mereka semua membiarkan pelatih dan tim down. Saya berharap DFB akan berbicara jujur tentang kesalahan mereka,” kata Matthaus.
“Saya memikirkan Presiden Neuendorf, yang mengkritik segalanya di Doha sebelum Piala Dunia dan kemudian saya melihatnya selama pertandingan duduk di tribune, di sebelah Gianni Infantino dan tersenyum ke kamera selama 3 menit. Para pemain memperhatikan itu, mereka ditekan untuk memberikan contoh dan protes, tetapi kemudian mereka melihat orang-orang yang menuntutnya tersenyum di depan kamera,” tutup dia.
