Football5star.com, Indonesia – Lionel Messi akan membela Argentina saat melawan Paraguay dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Amerika Selatan, Kamis (7/10/2021). Pelatih Paraguay, Eduardo Berizzo mengaku memiliki cara tersendiri untuk bisa meredam agresivitas pemain PSG tersebut.
“Hal pertama yang perlu dipertimbangkan tentang Messi adalah bahwa sang enabler harus mendapat tekanan. Jika Anda memiliki kemampuan untuk mengoper ke arahnya, maka Anda mulai mengalami hal terbaik dari Messi yaitu kontrol bola, kontak dengan bola, akselerasinya, dribbling,”
“Jadi tekanan untuk para pemberi bola kepadanya harus tinggi dan tepat. Nantinya, jika Messi akhirnya mendapatkan bola, Anda harus dekat dengannya sehingga dia tidak mempercepat permainan,” tambah Berizzo seperti dikutip Football5star.com dari Mundo Deportivo, Rabu (8/10).
“Ketika Anda membayangkan Messi, Anda tidak harus membayangkan dia sendirian. Tetapi Anda harus membayangkan bagaimana mereka memberinya bola dan bagaimana mereka menonjol darinya,”
“Kami percaya bahwa dengan zona grup dengan pesepak bola di atas dengan pemain tipikal pendukung, kami akan berusaha untuk menetralisirnya”.
Lionel Messi bukan pemain baru bagi karier kepelatihan Eduardo Berizzo. Sebelum melatih Paraguay, ia menjalani tiga musim di Celta Vigo, lalu sempat satu semusim di Sevilla dan juga di Athletic Bilbao.
Lionel Messi Memang Sulit Dihentikan
Eduardo Berizzo boleh saja mengklaim memiliki cara tersendiri untuk hentikan laju Lionel Messi. Namun sejumlah pelatih mengakui bahwa La Pulga sulit untuk dihentikan, salah satunya Pep Guardiola.
Messi diakui oleh pelatih Manchester City, Pep Guardiola sangat sulit untuk bisa dikontrol selama 90 menit pertandingan. Messi sukses mencetak gol pertama untuk PSG ke gawang Manchester City di lanjutan babak fase grup Liga Champions.
“Kami menghadapi PSG, pertama-tama kami tahu tidak mungkin untuk terus menerus mengontrol Leo selama 90 menit,” ucap Pep Guardiola.
“Dia tidak banyak menyentuh bola, tentu saja dia baru kembali dari cedera, dia membutuhkan sedikit ritme. Tetapi kami tahu betul, ketika dia berlari dan mendekati bola, dia sulit dibendung,” tambah mantan pelatih Messi di Barcelona tersebut.
“Apa yang telah kami lakukan adalah meminimalkan peluang dia memegang bola, opsi semacam ini dan menciptakan peluang yang bisa kami ciptakan. Saya tetap puas dengan cara kami bermain,”
