Paulo Bento: Kita Harus Adil kepada Cristiano Ronaldo!

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Paulo Bento, pelatih Korea Selatan, angkat bicara soal masalah yang dialami Cristiano Ronaldo, kapten Portugal, di Manchester United. Dia tak mau membela CR7, tapi menilai eks anak buahnya di timnas Portugal pada 2010 hingga 2014 itu tak diperlakukan adil oleh orang-orang dalam kasus tersebut.

Tepat sebelum gelaran Piala Dunia 2022 dimulai, Ronaldo membuat heboh dengan wawancaranya di program Piers Morgan Uncensored. Dia mengeluarkan seluruh unek-uneknya tentang Manchester United. Beberapa pernyataannya pun dianggap kontroversial. Pada akhirnya kedua pihak sepakat memutus kontrak. Kasus ini juga menarik perhatian Bento. Dalam pandangannya, reaksi publik terlalu berlebihan.

Paulo Bento yakin Cristiano Ronaldo punya alasan kuat untuk menyerang Manchester United.
Getty Images

“Ronaldo bukan orang bodoh. Dia cukup pintar untuk memahami apa yang dilakukannya. Saya bersimpati kepada MU, tapi Ronaldo tak pernah mengorbankan citranya yang bernilai miliaran dolar hanya untuk satu tayangan. Meskipun tak tahu dan tak ingin bertanya, tapi saya yakin Ronaldo pasti punya alasan kuat bereaksi begitu keras,” urai Paulo Bento seperti dikutip Football5Star.com dari Bong Da Plus.

Dia menambahkan, “Jika jadi Ronaldo dan berada pada situasi dan posisinya, saya juga mungkin akan bereaksi sama. Tahun lalu, ketika MU dalam krisis, apa yang dilakukan Ronaldo bagi tim? Berapa banyak poin? Berapa banyak gol menentukan? Saya tak akan bilang, Anda juga tahu jawabannya. Dalam hal ini, posisi kolektif dan individual harus dipandang seimbang. Kita harus adil kepada Ronaldo.”

Kontrak Cristiano Ronaldo diputus Manchester United.
Getty Images

Paulo Bento Ungkap Kisah di EURO 2012

Pada kesempatan yang sama, Paulo Bento mengomentari citra sombong dan selalu ingin jadi pusat perhatian yang disematkan banyak orang kepada Cristiano Ronaldo. Menurut dia, itu tidaklah benar dan hanya muncul karena ambisi luar biasa yang selalu ditunjukkan pemain berumur 37 tahun tersebut.

“Saya tak akan membela Ronaldo karena kami adalah kawan. Saya akui Ronaldo itu ambisius dan kadang kala ambisi itu terasa tak menyenangkan. Namun, Ronaldo adalah seseorang yang diberi kepercayaan begitu tinggi oleh rekan-rekan setimnya,” kata Bento lagi.

Paulo Bento dan Cristiano Ronaldo saat EURO 2012.
Getty Images

Lebih lanjut, dia mengungkapkan kisah di EURO 2012. Ketika itu, staf logistik tim harus pulang ke Portugal karena ada masalah keluarga. Untuk itu, harus ada yang membantu staf kepelatihan untuk menyiapkan berbagai perlengkapan latihan. Dia menyebut tak ada yang sukarela maju sehingga akhirnya dilakukan undian.

“Ketika saya undi, Ronaldo dan (Fabio) Coentrao yang terpilih. Coentrao mengeluh karena dia baru saja menjalani tahun melelahkan bersama Real Madrid. Sementara itu, Rolando meminta kesetaraan dan keadilan di tim. Sebelum saya bicara apa-apa, Ronaldo berdiri. Dia berkata, ‘Aku akan melakukannya. Aku akan bangun lebih awal. Itu tak masalah,'” urai Bento.

More From Author

Berita Terbaru