Football5star.com, Indonesia – Hennes-Weisweiler-Akademie mungkin terdengar asing bagi pencinta sepak bola nasional, khususnya mereka yang tidak terlalu mengikuti sepak bola Jerman. Ini adalah sekolah pelatih terbaik di tanah Jerman. Kualitas jebolan Hennes-Weisweiler-Akademie tentu tak bisa diremehkan.
Di tempat ini, muncul pelatih-pelatih berbakat di panggung sepak bola dunia dan Eropa. Mereka, para pelatih jebolan dari tempat ini tentu sudah tak asing namanya, seperti Juergen Klopp peraih titel Liga Champions bersama Liverpool.
Lalu ada nama Hansi Flick yang sukses mengantarkan Jerman sebagai juara Piala Dunia 2014 saat menjadi asisten dari Joachim Loew. Pelatih Chelsea saat ini yang musim lalu antarkan The Blues, Thomas Tuchel juga jebolan dari Hennes-Weisweiler-Akademie.
Mantan pelatih Bayern Munich, Jupp Heynckes, juga jebolan Hennes-Weisweiler-Akademie. Sekolah ini dibentuk pada 1947, saat kompetisi Bundesliga belum terbentuk.
Di tempat ini, mereka berguru ilmu kepelatihan bisa langsung mendapat lisensi yang setara dengan lisensi UEFA Pro. Artinya metode pembelajaran di Hennes-Weisweiler-Akademie sudah diakui secara internasional.
Jebolan Hennes-Weisweiler-Akademie Angkatan 2017
Bisa dilatih oleh pelatih jebolan Hennes-Weisweiler-Akademie tentu menjadi berkah tersendiri bagi tiap pesepak bola. Hal ini juga yang bakal didapatkan oleh pemain Indonesia, Witan Sulaeman, pemain anyar Lechia Gdansk.
Ya, pelatih anyar Lechia, Tomasz Kaczmarek merupakan jebolan dari sekolah pelatih terbaik di Jerman ini. Dikutip Football5star.com dari Trojmiasto.pl, Kamis (2/9/2021), setelah lulus dari Deutsche Sporthochschule Koln, Kaczmarek menimba ilmu kepelatihan Hennes-Weisweiler.
“Ia lulus dari Deutsche Sporthochschule Koln. Setelah itu, ia melanjutkan ilmu kepelatihan di Hennes-Weisweiler, yang lulusan dari sekolah ini antara lain pelatih top dunia seperti Juergen Klopp, Thomas Tuchel dan pelatih timnas Jerman, Hansi Flick,” tulis media Polandia tersebut.
Sejak usia 9 tahun, Kaczmarek memang tinggal dari Jerman bersama orang tuanya. Di tanah Jerman ini, Kaczmarek mengasah kemampuannya sebagai seorang pelatih hingga mendapatkan lisesnsi UEFA Pro pada 2017 bersama pelatih eks pelatih Bayern Munich II yang sekarang menangani Hamburger SV, Tim Walter.
Rekam jejak Kaczmarek sebelum latih Witan Sulaeman dkk di Lechia juga tergolong moncer. Ia sempat menjadi staf pelatih Bob Bradley saat tukangi timnas Mesir yang diperkuat Mohamed Salah.
Dengan rekam jejak seperti ini, karier Witan Sulaeman diharapkan bisa lebih baik di Lechia.
musim ini. Nova berharap Marcin Kaczmarek bisa memberikan Witan Sulaeman lebih banyak kesempatan bermain karena sudah memiliki pengalaman di sepak bola Eropa.
“Saya sangat ingin melihat Kaczmarek memberi Sulaeman kesempatan di Ekstraklasa. Egy tidak mendapatkannya dari Stokowiec dan proyek itu pada akhirnya tidak berarti apa-apa. Lechia perlu melakukan yang lebih baik kali ini. Sulaeman juga sudah lebih terbiasa dengan sepak bola Eropa,”
