Football5Star.com, Indonesia – Persis Solo mendapatkan undangan dari raksasa Malaysia, Johor Darul Takzim (JDT) untuk laga uji coba. Selain itu, mereka pun akan melakukan pemusatan latihan (TC) di Johor dalam waktu dekat.
Kepastian itu setelah Direktur Teknik JDT, Alistair Edwards mengirimkan undangan. Isi undangan itu mengajak Laskar Sambernyawa melakukan training camp dan laga persahabatan di Johor pada 9-18 November 2022. Hal itu tentu disambut baik oleh manajemen.
Sebab tak cuma TC dan uji coba melawan JDT, Persis juga berencana untuk melakukan studi banding sekaligus riset terkait tata kelola klub, infrastruktur pendukung, sistem akademi, dan manajerial yang diterapkan oleh JDT.
Dengan torehan titel domestik dan capaian di Asia yang dicatatkan JDT dalam 1 dekade terakhir, Persis menganggap bahwa ada banyak hal yang bisa dipelajari terkait tata kelola klub secara profesional dalam industri sepak bola modern.
Pelatih anyar Persis Solo, Leonardo Medina, menyambut baik hal tersebut. Apalagi, dia tahu betul selak beluk JDT lantaran pernah bekerja di sana sebagai asisten pelatih.
“Kesempatan training camp di Johor ini bagus untuk tim, karena memberikan kesempatan kepada kami untuk menjajal variasi level dari kompetisi yang berbeda,” ungkap Leonardo.
“JDT adalah klub besar, salah satu yang cukup berpengaruh di Asia. Capaian mereka meraih juara liga di Malaysia dengan komposisi pemain lokal dan asing yang bagus adalah sesuatu yang bisa menjadi contoh,” sambung dia.
Leonardo Punya Rencana buat Persis di Johor
Sang pelatih asal Meksiko itu punya rencana buat Persis selama di Johor. Salah satu yang dia soroti ialah soal fokus dan menemukan gaya permainan yang diinginkannya saat Liga 1 2022-23 dilanjutkan.,
“Kami telah bekerja keras untuk menjaga aspek fisik pemain agar senantiasa prima ketika liga dihentikan sementara. Hal yang terpenting saat ini bagi Persis adalah untuk menjaga fokus dan menemukan gaya bermain sebagai identitas tim, kami juga fokus untuk mempertajam lini serang dan menambah kesolidan lini belakang,” papar dia.
“Hal ini penting, karena transisi di antara kedua aspek tersebut dapat membuat kita mendominasi penguasaan bola di dalam sebuah laga,” tutup dia.
