Football5Star.net, Indonesia – Pemain timnas Inggris, Phil Foden mengungkapkan bahwa performa buruk timnya di Euro 2024 bukan sepenuhnya salah pelatih Gareth Southgate. Dia menyebut bahwa para pemain juga patut disalahkan.
Inggris tak terkalahkan di Euro 2024 dan berhasil lolos ke babak perempat final dimana mereka akan melawan Swiss. Namun permainan mereka cukup buruk, dari empat laga yang mereka jalani, hanya sekali mereka mampu menang dalam waktu 90 menit.
Swiss yang mampu menahan Jerman dan mengalahkan Italia bisa jadi lawan terkuat Inggris sejauh ini dan Foden menyebut bahwa permainan buruk timnya bukan semuanya salah Southgate.
“Saya merasa para pemainlah yang juga harus disalahkan. Harus ada beberapa pemimpin yang berkumpul dan mencari solusi mengapa hal ini tidak berhasil,” ucap Foden seperti dilansir Football5Star dari Mirror.
“Hanya ada beberapa hal yang bisa dilakukan pelatih. Dia mengatur Anda dalam suatu sistem dan memberi tahu Anda cara menekan. Jika tidak berjalan seperti itu, Anda harus melakukannya.
“Anda juga tidak pernah memutuskan kapan seseorang akan bertahan dalam-dalam. Mungkin mengubah formasi yang tidak biasa Anda lakukan.
“Para pemain harus beradaptasi dengan apa yang dilakukan tim lain untuk menjadi lebih baik. Ini adalah sesuatu yang telah kami bicarakan baru-baru ini dan ke depan, semoga Anda akan melihat sisi lain dari kami dalam hal tekanan.”
Phil Foden Bela Gareth Southgate
Hal yang selalu terulang dalam taktik yang diterapkan Inggris di kompetisi ini, mereka selalu akan langsung bertahan setelah berhasil unggul. Itu terjadi di laga lawan Serbia, Denmark dan Slowakia. Foden mengatakan bahwa Southgate sebenarnya tidak meminta para pemain untuk bertahan.
“Saya merasa kasihan pada Gareth. Dia belum berencana melakukan hal itu. Dalam latihan, dia meminta kami untuk menekan dan tampil tinggi di lapangan dan saya merasa kadang-kadang, hal itu harus datang dari para pemain,” kata pemain Manchester City itu.
“Kami harus menjadi pemimpin dan saya merasa dalam pertandingan tersebut kami bisa lebih bersatu dan mencari solusi.
“Jadi ya, saya merasa kami sudah lebih sering membicarakannya dan jika hal itu terjadi lagi di sebuah pertandingan, kami bisa berkumpul dan mencari solusi serta melihat di mana letak kesalahannya dan menyesuaikan pressing kami.”
