Presiden Prancis, Francois Hollande, angkat bicara mengenai persiapan negaranya untuk menjadi tuan rumah Piala Eropa 2016 mendatang. Hollande menegaskan, Piala Eropa tahun ini akan tetap berlangsung di Prancis.
Diakui sang presiden, turnamen ini menjadi ajang pembuktian bahwa Prancis siap untuk merespons ancaman-ancaman teroris yang tengah merebak di Eropa belakangan ini.
Pada Rabu (30/3) dini hari tadi, timnas Prancis kembali bermain di Stade de France untuk pertama kalinya sejak insiden teror yang terjadi di ibukota Paris pada November. Aksi teror tersebut memakan 130 korban jiwa.
“Ini adalah sebuah turnamen besar di mana itu adalah sebuah kompetisi olahraga, tapi kami ingin membuatnya menjadi sebuah budaya, sosial, ekonomi dan sampai batas tertentu untuk sebuah acara politik dalam arti terbaik,” sebut Hollande, dilansir Goal.
“Ini berarti sebuah tantangan untuk tetap bersama-sama, untuk bersatu, untuk saling hormat, toleransi dan dengan konteks sebenarnya, ini sebuah cara untuk merespon kebencian, perpecahan, rasa takut dan ketakutan yang saat ini melanda.
“Kami menyadari apa yang telah terjadi di Brussels. Tapi Piala Eropa tahun ini jelas sebuah respons terhadap serangan-serangan yang terjadi belakangan ini.”
Timnas Prancis sendiri terus menggenjot persiapan jelang Piala Eropa nanti. Usai memetik kemenangan 3-2 atas Belanda, Sabtu (26/3) lalu, skuat asuhan Didier Deschamps ini kembali meraih kemenangan 4-2 atas Rusia.
