Profil Tim Unggulan di Copa America 2019

BACA JUGA

Banner live dan podcast baru

Football5star.com, Indonesia – Copa America 2019 akan memulai kick off pada Sabtu (15/6/2019). Pada ajang tahun ini Brasil berkesempatan menjadi tuan rumah.

Penunjukan Ini tentu menjadi keuntungan tersendiri untuk mereka. Pasalnya anak asuh Tite selama ini selalu masuk dalam bursa juara Copa America. Bukan tanpa alasan memang jika Negeri Samba selalu menjadi kandidat juara mengingat mereka dikenal sebagai tim unggulan.

Walau begitu Brasil bukanlah satu-satuya tim unggulan pada turnamen kali ini. Setidaknya ada tiga negara lain yang berpotensi menjegal pemegang delapan gelar Copa America ini. Mereka adalah Argentina, Uruguay, dan Kolombia.

Untuk itu Football5star.com sudah merangkum profil dari keempat tim unggulan di ajang paling bergengsi di daratan Amerika Latin tersebut.

  • Brasil
Copa America - Timnas Brasil - Roberto Carlos - @BGT_ENG
@BGT_ENG

Menjadi tuan rumah atau tidak, haram hukumnya jika tidak menyertakan nama Brasil sebagai tim unggulan. Mereka bukan hanya sudah dikalungi delapan gelar Copa saja, tapi juga selalu dianugerahi talenta-talenta terbaik tiap tahunnya.

Kali ini Tim Samba hadir di Copa America dengan membawa banyak pemain muda. Yang mencuri perhatian tentu saja dua debutan seperti Richarlison dan David Neres yang pada musim 2018-2019 mencatatkan penampilan impresif bersama Everton dan Ajax Amsterdam.

Bahkan Tite sepertinya tidak ambil pusing dengan cedera yang menimpa Neymar. Ia sudah menemukan sosok ideal sebagai pengganti bintang Paris Saint-Germain tersebut dalam diri Richarlison.

Hal ini dibuktikan striker Everton itu ketika mampu mencetak tiga gol dalam dua pertandingan uji coba terakhir. Kekuatan juara Piala Dunia lima kali itu pun tidak hanya terletak di lini depannya saja.

Di lini belakang Tite sepertinya bisa menutup mata saat menentukan pemain. Ya, di posisi penjaga gawang dia mempunyai dua kiper terbaik Liga Inggris, Alisson Becker dan Ederson Moraes. Sementara di posisi bek ada duet maut nama-nama seperti Thiago Silva, Marquinhos, Eder Militao, hingga Filipe Luis dan Dani Alves.

Skuat lini tengah lebih mengerikan lagi. Melimpahnya gelandang top Brasil bahkan memaksa Tite untuk tidak menyertakan gelandang andalan Liverpool, Fabinho, dalam 23 pemain yang ia bawa.

Fernandinho, Allan, Arthur, Lucas Paqueta, hingga Philippe Coutinho menjadi bukti betapa mengerikannya lini tegah timnas Brasil pada Copa America 2019 ini. Bisa ditebak pula jika sang pelatih akan pusing tujuh keliling dalam menentukan tiga gelandang ideal yang dibutuhkan dalam skema 4-3-3 andalannya.

Jika melihat dari skuat dan faktor tuan rumah yang dimiliki Tim Samba, Copa America kali ini bisa menjadi pelepas dahaga mereka yang sudah puasa gelar sejak 2007 silam. Tidak ada alasan lagi bagi Thiago Silva dkk untuk gagal kesekian kalinya

  • Argentina
Lionel-Messi-Argentina-1 (foxsports)
foxsports.com

Jika tuan rumah sedang dalam motivasi tinggi, hal berbeda justru dialami musuh bebuyutan mereka, Argentina. Ya, sejak gagal total di Piala Dunia 2019, Albiceleste belum juga bangkit dari keterpurukan.

Perpindahan nahkoda dari Jorge Sampaoli ke Lionel Scaloni juga belum membuat performa Lionel Messi dkk berubah. Kendati mampu meraih dua kemenangan dari tiga pertandingan di sepanjang tahun 2019 ini, permainan mereka belum benar-benar membaik.

Bisa juga dikatakan bahwa dua kemenangan itu hanya mampu diraih melawan tim yang kualitasnya berada jauh di bawah mereka. Messi dan kolega hanya mampu menang 1-0 atas Maroko dan mempecundangi Nikaragua 5-1.

Tapi ketika melawan tim yang levelnya lebih baik dari dua negara di atas Albiceleste justru keok. Laga tandang ke Venezuela menjadi bukti bahwa tim ini masih belum siap menyambut Copa America. Bagaimana tidak, mereka takluk 1-3 di Caracas.

Masalah Argentina tentu bukan hanya dari sisi pelatihnya saja. Dari segi pemain juara 14 kali Copa Amerika ini terbilang memprihatinkan. Mari sejenak kita kesampingan nama Lionel Messi yang kembali menjadi tumpuan utama tim.

Tiga penjaga gawang yang dimiliki Argentina tidak memiliki pengalaman mumpuni di tingkat internasional. Kiper utama mereka, Juan Musso, hanya bermain untuk klub papan bawah Serie A, Udinese. Sedangkan kiper kedua, Franco Armani, dan kiper ketiga, Agustin Marchesin, hanya bermain di Liga Argentina dan Liga Meksiko.

Namun, sekali pun kekuatan tim secara keseluruhan terbilang biasa-biasa saja, Argentina tetaplah Argentina. Mereka punya sejarah mentereng di Copa America dengan memenangkan 14 gelar. Selain itu di dua edisi terakhir Sergio Aguero dkk selalu mampu menembus babak final.

  • Uruguay
uruguay-copa amerika (fifa)
fifa.com

Kompetisi Copa America menjadi bukti kebesaran Uruguay selama ini. Ya, dari 10 negara yang ada di Amerika Selatan, merekalah pemegang trofi terbanyak dengan 15 gelar. Status ini didapat ketika Luis Suarez dkk meraih trofi pada 2011 lalu dengan mengalahkan Paraguay 3-0 yang berlangsung di Argentina.

Kemenangan itu sekaligus menasbihkan Uruguay sebagai pemegang gelar terbanyak setelah sebelumnya status mereka sama dengan Argentina.

Kini La Celeste datang ke Brasil dengan gabungan pemain senior dan junior. Peraih trofi 2011 seperti Fernando Muslera, Diego Godin, Sebastian Coates, Martin Caceres, Edinson Cavani, dan Luis Suarez masih menjadi andalan Oscar Tabarez.

Tapi kali ini para veteran tersebut akan ditopang oleh darah-darah muda yang ada dalam diri Rodrigo Bentancur, Lucas Torreira, Jose Gimenez, dan Federico Valverde. Bahkan dari dua tim di atas, Uruguay bisa dikatakan sebagai tim yang paling solid.

Anggapan ini tak lepas dari sudah lamanya para pemain bermain bersama untuk timnas. Ini menjadi keuntungan besar bagi mereka karena para pemain sudah mengetahui karakternya masing-masing.

Begitupula dengan sosok pelatihnya. Ya, Oscar Tabarez sudah menukangi Edinson Cavani dkk selama 13 tahun. Ia tentu mengetahui apa yang dibutuhkan para pemainnya di lapangan.

  • Kolombia
kolombia-copa amerika (sportskeeda)
sportskeeda.com

Di antara Brasil, Argentina, dan Uruguay, prestasi Kolombia memang masih jauh di bawah mereka. Hal ini tak terlepas dari fakta yang mengatakan mereka baru sekali memenangi Copa America. Trofi pertamanya itu pun bahkan sudah berumur 19 tahun karena diraih pada 2001 silam.

Kendati begitu tetap saja kita tidak boleh meremehkan Kolombia. Saat ini mereka bisa dikatakan sebagai negara Amerika Selatan yang menghasilkan talenta-talenta hebat dalam lima tahun terakhir.

Belum lagi berakhir masa keemasan James Rodriguez dan Radamel Falcao, tim berjuluk Tricolor itu sudah memiliki pemain tenar lain dalam diri Juan Cuadrado, Luis Muriel, Yerry Mina, Davinson Sanchez, dan tentu saja bomber maut sekaliber Duvan Zapata.

Dengan nama-nama ini bukan tidak mungkin anak asuh Carlos Queiroz akan mengguncang Brasil tahun ini. Kemungkinan itu bahkan sudah terlihat ketika di laga uji coba terakhir melawan Peru mereka menang tiga gol tanpa balas.

Peluang Kolombia untuk berbicara lebih banyak di Brasil semakin besar jika melihat capaian mereka di empat edisi terakhir Copa America. Bagaimana tidak, mereka selalu sukses mencapai perempat final. Bahkan di edisi Centenario 2016 lalu tim yang saat itu masih diasuh Jose Pekerman mampu menempati peringkat ketiga.

More From Author

Berita Terbaru