Protes Timnas Indonesia Lagi-Lagi Dimentahkan AFC

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Timnas Indonesia dua kali gigit jari. Setelah disingkirkan timnas Australia dengan skor 0-4 pada babak 16 besar Piala Asia 2023, Minggu (28/1/2024), protes yang diajukan Tim Garuda melalui PSSI juga mentah. Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menolak protes yang diajukan soal insiden saat lawan Jepang.

PSSi diketahui mengajukan protes kepada AFC mengenai kepemimpinan wasit Khamis Mohamed Al-Marri yang memimpin laga Jepang vs Indonesia pada matchday III Grup D, Rabu (24/1/2024). Namun, salinan putusan AFC tak merinci insiden yang diprotes oleh PSSI.

Timnas Indonesia diduga memprotes soal handball Hiroki Machida.
AFC

Akan tetapi, setidaknya ada dua insiden besar yang saat pertandingan menuai protes dari bench timnas Indonesia. Pertama, penalti yang berbuah gol pertama karena Jordi Amat menarik badan Ayase Ueda. Kedua, bola yang sempat mengenai bek Hiroki Machida dalam posisi terjatuh di dekat kotak penalti Jepang pada babak kedua yang dinyatakan bukan handball.

Dalam putusannya, Komisi Disiplin AFC menyatakan, protes tersebut ditolak. Artinya, protes itu tak ditindaklanjuti dan putusan wasit Khamis Mohamed Al-Marri pada pertandingan Jepang vs Indonesia yang diprotes kubu Indonesia dinyatakan tepat, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Hanya Timnas Indonesia

Sepanjang keikutsertaan di Piala Asia 2023, itu adalah protes kedua yang dilayangkan timnas Indonesia melalui PSSI. Protes pertama dilakukan selepas laga melawan timnas Irak pada matchday I Grup D, Senin (15/1/2024). Saat itu, wasit Ilgiz Tantashev mengesahkan gol Osama Rashid meskipun ada pemain Irak yang offside.

Setelah pertandingan, insiden gol kedua Irak memang jadi buah bibir. Pelatih Shin Tae-yong pun dengan tegas mempertanyakan putusan wasit pada konferensi pers pascalaga. Namun, seperti halnya protes terhadap putusan wasit Khamis Mohamed Al-Marri, protes soal putusan Ilgiz Tantashev juga ditolak AFC.

Putusan AFC menolak protes yang diajukan PSSI tidaklah mengejutkan. Itu malah sudah terprediksi sejak awal. Sebabnya, dalam pasal 53 ayat 3 regulasi turnamen jelas-jelas dinyatakan, putusan wasit tak dapat diprotes, kecuali berkaitan dengan kode etik dan disiplin AFC. Protes juga tak boleh dilakukan terkait penggunaan sistem GLT dan VAR.

Gol Osama Rashid diprotes kubu timnas Indonesia.
Getty Images

Satu hal menarik, sepanjang perhelatan Piala Asia 2023, tepatnya pada fase grup, timnas Indonesia adalah satu-satunya pihak yang mengajukan protes kepada AFC soal putusan wasit di lapangan. Dua kali pula protes itu dilakukan. Satu-satunya laga yang tak diwarnai protes adalah saat Indonesia menang 1-0 atas Vietnam pada matchday II.

Dalam salinan putusan Komisi Disiplin AFC yang dibuat pada Sabtu (27/1/2024), total ada 31 kasus. Dari jumlah itu, hanya 2 yang bersisi protes dari tim peserta, yakni dari timnas Indonesia. Sisanya, 29 putusan mengenai pelanggaran yang dilakukan tim-tim peserta, termasuk kartu merah pemain dan pelanggaran oleh fan.

More From Author

Berita Terbaru