Football5Star.com, Indonesia – Paris Saint-Germain harus memupus mimpi lolos ke final Liga Champions. Alih-alih membalikkan keadaan, PSG kalah 0-2 pada leg II semifinal di markas Manchester City. Namun, sebuah fakta mengejutkan mencuat terkait kepemimpinan wasit Bjoern Kuipers.
Kuipers yang dipercaya UEFA memimpin laga Manchester City vs Paris Saint-Germain di Stadion Etihad diduga tak berlaku adil. Indikasi itu dilontarkan sejumlah pemain PSG selepas pertandingan. Mereka mengungkapkan, wasit asal Belanda itu secara nyata menunjukkan ketidaksukaan kepada PSG.
“Wasit mengatakan kepadaku, ‘F*** you!’” kata Marco Verratti kepada RMC Sports seperti dikutip Football5Star.com dari London Evening Standard. “Kalau kami yang mengatakan itu, niscaya hukuman 10 pertandingan akan dijatuhkan. Aku memang kerap protes, tapi tak pernah mengatakan hal itu.”
Pengakuan serupa diungkapkan Ander Herrera. “Wasit malam ini mengumpat ‘F*** off’ kepada (Leoandro) Paredes. Jika mengatakan hal serupa, kami pasti akan dikenai sanksi tiga atau empat pertandingan,” ucap eks pemain Manchester United tersebut.
Dalam laga leg II semifinal Liga Champions di Stadion Etihad itu, Kuipers tercatat 27 kali meniup peluit. Sebanyak 15 kali untuk Manchester City dan 12 kali untuk PSG. Dia juga mengeluarkan 2 kartu kuning untuk The Cityzens serta 4 kartu kuning dan 1 kartu merah untuk Les Parisiens.
Kuipers Tak Bisa Dikambinghitamkan
Akan tetapi, komplain para pemain Paris Saint-Germain itu dinilai mengada-ada. Trevor Sinclair, eks pemain Manchester City, mengatakan Les Parisiens tak bisa menyalahkan siapa-siapa, tidak juga Bjoern Kuipers, karena penampilan mereka memang buruk.
Sementara itu, pahlawan kemenangan The Citizens, Riyad Mahrez, mengungkapkan bahwa PSG memang tak dapat mengontrol emosi. “Mereka kehilangan kendali dan mulai menendangi kami. Setelah kartu merah, keaadan jadi lebih nyaman bagi kami,” ucap dia kepada BT Sports.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari UEFA menyangkut aduan Verratti dan Herrera mengenai sikap wasit Bjoern Kuipers. Namun, andai tudingan itu terbukti benar, otoritas sepak bola Eropa itu tentu akan mengambil tindakan tegas.
[better-ads type=’banner’ banner=’156436′ ]
