Football5Star.com, Indonesia – PSM Makassar tak punya peluang besar untuk berbicara banyak di AFC Cup 2022. Tak terkecuali saat menghadapi Kuala Lumpur City FC pada Jumat (24/6/2022). Hal itu diungkapkan eks pelatih Juku Eja yang kini menangani Muktijoddha Sangsad KC di Liga Bangladesh, Raja Isa bin Raja Akram Shah.
Jelang laga KL City vs PSM, Raja Isa memberikan analisisnya. Menurut dia, peluang PSM berbicara banyak pada pentas AFC Cup 2022 terbilang kecil. Dia terang-terangan menyebut Juku Eja tidak siap atau setidaknya tidak sesiap dua tim yang akan dihadapi di Grup H, yakni KL City dan Tampines Rovers.
Meskipun demikian, dia mengingatkan, PSM punya modal rahasia. Setidaknya ada dua hal yang bisa membuat Juku Eja mengejutkan KL City dalam pertemuan pada Jumat nanti. Kedua faktor itu menyangkut hal nonteknis, yaitu mentalitas dan daya juang.
“PSM ini punya sejarah bagus, sudah 8 kali tampil di AFC Cup dan Liga Champions Asia. Bahkan, pernah 2 kali masuk semifinal AFC Cup,” urai Raja Isa seperti dikutip Football5Star.com dari Channel YouTube Harimau Malaya. “Kelebihan mereka adalah semangat Bugis yang dibawa. Pemain-pemainnya adalah pemain tempo tinggi.”
Raja Isa Sebut Bojan Hodak Keliru
Masalahnya kemudian, kata Raja Isa, secara tim, PSM Makassar tidak siap. Dia merujuk pada pergantian pelatih yang dilakukan pada April lalu serta persiapan yang baru dimulai pada sebulan silam. Itu berbeda dengan KL City FC dan Tampines Rovers yang sudah mengarungi liga di negara masing-masing.
“Di atas kertas, KL City dan Tampines Rovers lebih siap dibanding PSM. Mengapa saya katakan PSM tak siap? Mereka baru memulai persiapan, pramusim ini, sekitar satu bulan lebih. Mereka sudah menjalani 4 pertandingan di turnamen pramusim Piala Presiden dan saya lihat belum siap untuk AFC Cup,” kata dia lagi.
Secara lebih khusus, pelatih yang juga pernah menangani Persipura Jayapura itu mengatakan, Bojan Hodak keliru saat mengungkapkan dirinya akan bersua mantan anak-anak asuhnya. Dia mengingatkan, skuat PSM sudah berubah sekitar 80%. Mantan anak asuh Bojan yang tersisa paling Rasyid Bakri dan Muhammad Arfan.
Perubahan itu, kata Raja Isa, menambah handicap PSM Makassar. “Bojan kemarin sempat bilang dia akan menghadapi mantan pemain-pemainnya. Tidak. PSM mengubah hampir 80% pemainnya. Pemain yang direkrut pun kebanyakan dari Divisi II dan pemain Liga 1 yang bukan starter,” ujar dia.
