Football5Star.net, Indonesia – Timnas Belanda memang tidak tampil memukau pada dua laga awal di Grup D EURO 2024. Namun, di mata Ralf Rangnick, pelatih timnas Austria, Oranje tetaplah tim kuat. Tak akan mudah bagi tim asuhannya untuk menekuk tim asuhan Ronald Koeman pada matchday III, Rabu (26/6/2024) dini hari WIB.
Laga nanti berbeda makna bagi kedua tim. Belanda hanya ingin memastikan diri tampil sebagai juara atau runner-up grup. Sementara itu, Austria butuh setidaknya hasil imbang untuk memelihara asa lolos ke babak 16 besar meskipun dari jalur salah satu peringkat ketiga terbaik.
Rangnick tahu persis tantangan yang mengadang di depan anak-anak asuhnya. Dia menegaskan, Belanda tetaplah Belanda. Mereka adalah tim kuat dan punya pemain-pemain berkualitas tinggi. Akan dibutuhkan kerja sangat keras dan totalitas untuk membuat kejutan di Stadion Olimpiade nanti.
“Kami menghadapi lawan yang sama bagusnya dengan Prancis dalam hal talenta individual. Mereka mungkin tak punya banyak pemain top di semua lini, tapi masih punya cukup pemain-pemain top. Mereka semua pemain-pemain internasional kelas atas,” urai Ralf Rangnick seperti dikutip Football5Star.net dari Laola1.
Ralf Rangnick Idolakan Johan Cruyff
Lebih lanjut, Ralf Rangnick mengungkapkan, “Oranje adalah tim yang selalu mencari solusi-solusi yang menyenangkan. Kami perlu berada dalam performa yang benar-benar top. Kami harus menunjukkan yang terbaik saat menguasai bola. Kami juga perlu memiliki fase ketika memiliki penguasaan bola sendiri.”
Secara pribadi, Rangnick sangat mengagumi gaya sepak bola Belanda. Dia yakin gaya main yang khas itu juga akan ditampilkan tim asuhan Ronald Koeman pada pertandingan nanti. “Sejak era Cruyff, mereka selalu mencari solusi menyenangkan, banyak variasi dan fleksibilitas,” ucap dia lagi.
Secara khusus, Rangnick juga mengaku sangat mengagumi dan mengidolakan sosok Johan Cruyff, salah satu legenda besar sepak bola dunia. Saat masih kecil, dia begitu terobsesi dengan permainan indah pemain yang menjulang bersama AFC Ajax dan Barcelona tersebut.
“Saya pengagum berat dia sebagai pemain. Ketika saya berumur 15 atau 16 tahun, saya meminta pelatih untuk bermain dengan nomor punggung 14. Itu tidaklah lazim pada waktu ini karena nomor yang dipakai adalah 1 sampai dengan 11. Namun, dia mengizinkan karena saya juga adalah kapten tim,” kenang Rangnick.
