Football5star.com, Indonesia – Nama presiden Real Madrid, Florentino Perez jadi sorotan setelah rekaman suaranya tersebar ke publik. Rekaman suara Florentino Perez ini sangat kontroversial karena menyerang dua legenda Madrid, Raul Gonzalez dan Iker Casillas.
Menurut Florentino Perez, dua legenda itu adalah produk gagal Real Madrid. Raul kata Perez dianggap terlalu fokus pada kepentingan pribadi sementara Casillas disebut sebagai kiper yang tidak memenuhi standar Real Madrid.
Menurut media Spanyol, El Confidential, rekaman suara Perez itu adalah hasil wawancara di rentang waktu 2006 hingga 2008. Wawancara itu dilakukan Perez setelah menanggalkan jabatannya sebagai presiden pada Februari 2006.
Lantas siapa penyebar rekaman suara tersebut? Pihak Real Madrid mengklaim bahwa rekaman itu disebarkan oleh pria bernama Jose Antonio Abellan. Menurut Perez, rekaman itu dilakukan secara illegal oleh Abellan.
“Rekaman itu dilakukan secara ilegal oleh Jose Antonio Abellan yang coba menjual rekaman itu selama bertahun-tahun namun gagal.” kata Perez dalam pernyataan resmi di laman Real Madrid.
Siapa Jose Antonio Abellan? Ia adalah seorang jurnalis kelahiran Madrid pada 22 April 1960. Abellan dikenal sebagai jurnalis radio. Pada Juli 2011 hingga Januari 2013, ia menjabat sebagai direktur olahraga di Radio ABC Punto.
Sebelum menjadi seorang penyiar radio, Abellan diketahui sempat menjadi pemain muda di akademi Atletico Madrid. Namun di usia 13 tahun, kecintaannya teralihkan pada radio. Dan mulai sejak itu, Abellan fokus pada stasiun radio.
Saat awal menjadi penyiar radio, Abellan lebih banyak mengisi acara entertaiment dan anak-anak. Perkenalannya pada dunia olahraga terjadi pada 2000 saat menjadi pemimpin di radio olahraga Cadena COPE.
Pada 2006, Abellan menjadi sorotan karena memerintahkan para jurnalisnya melakukan investigasi terkait tingkat pendengar radio yang menjadi modal penting untuk mendapatkan iklan. Yang menjadi masalah investigasi itu kabarnya tidak sesuai fakta.
Menurut Association of Investment Management Companies (AIMC) jurnalis suruhan Abellan dengan sengaja memanipulasi data terkait tingkat pendengar radio.
