Review Matchday II Piala Dunia 2022: Afrika Bangkit, Asia Merana

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Matchday II fase grup Piala Dunia 2022 telah berakhir. Setiap tim yang berada pada 8 grup sama-sama telah menyelesaikan 2 pertandingan. Tentu saja, hasil yang diraih sangat beragam. Ada yang sudah memastikan lolos ke 16 besar, ada pula yang malah dipastikan tersisih.

Ada banyak catatan penting yang terjadi pada 16 pertandingan di 8 grup. Salah satunya soal kebangkitan tim-tim Afrika. Sebaliknya, tim-tim Asia yang sempat berjaya pada matchday I justru terpuruk pada matchday II. Berikut ini, Football5Star.com menyanjikan beberapa catatan sebagai review untuk matchday II.

Tuan Rumah Piala Dunia 2022 Tereliminasi

Qatar jadi tuan rumah kedua yang tersisih pada fase grup Piala Dunia.
Getty Images

Kenyataan pahit harus diterima tim tuan rumah, Qatar. Kalah 1-3 dari Senegal pada matchday II Grup A, tim asuhan Felix Sanchez dipastikan tersisih dari perhelatan Piala Dunia 2022. Pasalnya, mereka belum memiliki poin dari 2 laga yang telah dilakoni, sementara 2 tim teratas sama-sama sudah mengoleksi 4 poin.

Qatar jadi tuan rumah kedua yang tersisih pada fase grup Piala Dunia. Sebelumnya, hal itu dialami Afrika Selatan pada 2010. Bedanya, Afsel ketika itu baru dipastikan tersisih setelah menjalani laga terakhir fase grup.

Al-Annabi pun bukan satu-satunya tim yang sudah tersingkir dari perhelatan Piala Dunia 2022. Nasib yang sama dialami juga oleh Kanada. Alphonso Davies dkk. dipastikan gagal melangkah ke babak 16 besar setelah kalah 1-4 dari Kroasia di Grup F. Sebelumnya, mereka takluk 0-1 dari Belgia.

Tiga Tim Lolos ke Babak 16 Besar

Prancis jadi tim pertama yang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Getty Images

Catatan penting pada matchday II tentu saja kelolosan 3 tim ke babak 16 besar. Prancis, sang juara bertahan, jadi tim pertama yang memastikan hal tersebut dengan kemenangan 2-1 atas Denmark. Les Blues juga memutus tren buruk juara bertahan yang dalam 3 edisi terakhir selalu terhenti pada fase grup.

Dua tim lain memastikan diri lolos ke babak 16 besar pada hari terakhir matchday II. Brasil merebut tiket babak 16 besar dengan kemenangan 1-0 atas Swiss, sementara Portugal memastikan melangkah ke babak selanjutnya berkat kemenangan 2-0 atas Uruguay.

Kebangkitan Tim-Tim Afrika

Kemenangan Maroko atas Belgia jadi dimbol kebangkitan wakil Afrika pada matchday II Piala Dunia 2022.
Getty Images

Matchday II jadi ajang unjuk gigi tim-tim Afrika. Setelah tak satu pun yang meraih kemenangan pada matchday I, kini beberapa tim mampu melakukannya. Di Grup A, Senegal menekuk Qatar 3-1. Di Grup F, Maroko secara mengejutkan menang 2-0 atas Belgia. Sementara itu, Ghana di Grup H menang 3-2 atas Korea Selatan.

Pada matchday II, hanya satu wakil Benua Hitam yang kalah. Tim itu adalah Tunisia yang ditaklukkan Australia 0-1. Adapun satu wakil lainnya, Kamerun, bermain imbang 3-3 dengan Serbia dalam partai seru di Stadion Al Janoub. Tim asuhan Rigobert Song sempat tertinggal 1-3 pada laga tersebut.

Hasil 3 kemenangan, 1 imbang, dan 1 kekalahan itu jauh lebih baik dari matchday I. Saat memulai kiprah di grup masing-masing, para wakil Afrika hanya mampu meraup 2 hasil imbang. Sisanya, 3 tim mengalami kekalahan.

Wakil Asia Merana

Jepang secara mengejutkan kalah dari Kosta Rika.
Getty Images

Berkebalikan dengan kiprah wakil-wakil Afrika, para wakil Asia justru terpuruk pada matchday II fase grup Piala Dunia 2022. Dari 6 tim, hanya dua yang meraup kemenangan. Mereka adalah Iran dan Australia. Iran menang 2-0 atas Wales, sementara Australia menekuk Tunisia 1-0

Empat wakil Asia lainnya merana. Arab Saudi dan Jepang yang sempat membuat kejutan pada matchday I sama-sama mendulang kekalahan. Arab Saudi kalah 0-2 dari Polandia, sedangkan Jepang secara mengejutkan ditaklukkan Kosta Rika 0-1.

Hal serupa juga dialami Qatar dan Korea Selatan. Al-Annabi kembali takluk, kali ini dari Senegal dengan skor 1-3. Adapun Taeguk Warriors gagal melakukan comeback dan kalah 2-3 saat menghadapi Ghana.

Kartu Merah Muncul Juga

Wayne Hennessey jadi pemain pertama yang mendapatkan kartu merah di Piala Dunia 2022.
Getty Images

Piala Dunia 2022 akhirnya berhias kartu merah juga. Itu terjadi tepat pada partai pertama matchday II yang mempertemukan Wales dengan Iran di Grup B. Kiper Wales, Wayne Hennessey, diusir wasit Mario Alberto Escobar karena melanggar striker Iran, Mehdi Taremi, pada menit ke-86.

Hennessey bukan satu-satunya orang yang menerima kartu merah pada matchday II. Ada satu orang yang juga bernasib sama. Bedanya, dia bukanlah pemain, melainkan pelatih. Paulo Bento diganjar kartu merah oleh wasit Anthony Taylor setelah Korea Selatan kalah 2-3 dari Ghana karena melakukan protes berlebihan.

Penurunan Jumlah Gol

Kemenangan 4-1 Kroasia atas Kanada jadi yang terbesar pada matchday II.
Getty Images

Penurunan gol terjadi pada matchday II fase grup Piala Dunia 2022. Secara total, hanya tercipta 38 gol dari 16 pertandingan yang berlangsung di 8 grup. Itu berarti ada penurunan 3 gol dari matchday I yang menghasilkan 41 gol.

Penurunan tersebut tak terlepas dari tidak adanya tim yang berpesta gol. Tak ada kemenangan 6-2 seperti yang direguk Inggris dan Spanyol yang pesta 7-0 pada matchday I. Kemenangan terbesar pada matchday II adalah 4-1 yang dibukukan Kroasia saat menghadapi Kanada.

Beruntungnya, masih ada beberapa partai yang menghasilkan banyak gol. Sebut saja Serbia vs Kamerun yang berakhir 3-3 dan Korea Selatan vs Ghana yang berkesudahan 2-3. Lalu, pada matchday II juga hanya ada 10 tim yang tak mencetak gol. Pada matchday I, ada 14 tim yang gagal menuai gol.

Dua Tim Tak Kebobolan

Gawang Brasil belum kebobolan di Piala Dunia 2022 ini.
Getty Images

Selain sudah memastikan lolos ke babak 16 besar, Brasil menorehkan catatan apik. Selecao selalu clean sheet pada 2 laga yang telah dilakoni. Setelah menang 2-0 atas Serbia, mereka menaklukkan Swiss 1-0. Mereka jadi satu-satunya tim yang meraih hasil sempurna dan tak kebobolan pada 2 matchday awal.

Meskipun demikian, Brasil bukan satu-satunya tim yang belum kebobolan. Maroko juga menorehkan prestasi serupa. Hakim Ziyech cs. memastikan hal itu setelah menang 2-0 atas Belgia. Sebelumnya, mereka imbang tanpa gol dengan Kroasia pada matchday I.

Berbeda dengan Brasil dan Maroko, tiga tim justru belum mampu mencetak gol. Ketiga tim itu adalah Meksiko, Tunisia, dan Uruguay. Uniknya, mereka sama-sama menuai hasil 0-0 pada matchday I dan kalah tanpa mencetak gol pada matchday II.

Kuartet Pencetak Gol Beruntun

Lionel Messi meyakini kemenangan atas Meksiko jadi titik balik Argentina.
Getty Images

Hingga seluruh pertandingan matchday II selesai dilangsungkan, tercatat hanya ada 4 pemain yang selalu mencetak gol pada 2 laga yang dilakoni tim masing-masing. Mereka adalah Enner Valencia, Lionel Messi, Kylian Mbappe, dan Alvaro Morata.

Valencia mencetak gol penyama kedudukan 1-1 saat Ekuador berhadapan dengan Belanda. Sebelumnya, dia memborong 2 gol La Tricolor saat menang 2-0 atas Qatar. Sementara itu, Messi mencetak gol pembuka kemenangan 2-0 Argentina atas Meksiko. Pada matchday I, La Pulga mencetak satu-satunya gol La Albiceleste saat kalah 1-2 dari Arab Saudi.

Berkebalikan dengan Valencia, Kylian Mbappe mencetak brace pada matchday II setelah hanya 1 kali menjabol gawang lawan pada matchday I. Dia memborong 2 gol Prancis kala menang 2-1 atas Denmark. Sebelumnya, dia menyumbang 1 gol ketika Les Bleus menang 4-1 atas Australia.

Kisah menarik dibuat Morata. Pada dua matchday, dia sama-sama hanya mencetak 1 gol. Dia membuat gol penutup kemenangan 7-0 Spanyol atas Kosta Rika pada matchday I dan mencetak gol pembuka laga saat La Furia Roja imbang 1-1 dengan Jerman. Hal yang istimewa, dia berstatus pemain pengganti pada 2 laga tersebut.

More From Author

Berita Terbaru