Football5star.com, Indonesia – Roberto Mancini jadi sosok yang paling terpukul atas kegagalan italia melaju ke Piala Dunia 2022. Timnya kalah 0-1 dari Makedonia Utara di babak play off, Jumat (25/3/2022).
Kenyataan semakin pahit mengingat Italia baru saja menjuarai Euro 2020 tahun lalu. Ini pula yang tidak bisa dipercaya Mancini. Kesuksesan di Wembley Juli lalu sama sekali tak berbekas setelah itu.
![Roberto Mancini: Keberuntungan Italia Berubah Jadi Nasib Buruk 1 roberto mancini-italia vs makedonia utara](https://files.football5star.net/wp-content/uploads/2022/03/WhatsApp-Image-2022-03-25-at-05.40.45-1.jpeg)
Ia menyebut keberuntungan yang menaungi Gli Azzuri sepanjang Euro berubah jadi nasib buruk pada Kualifikasi Piala Dunia 2022. Terutama pada periode September dan November.
“Ini adalah kekecewaan terbesar. Kami tidak bisa berkata apa-apa. Itulah sepak bola, terkadang hal-hal luar biasa terjadi. Kami seharusnya tidak berada di sini, tapi kami melakukan semua yang kmai bisa untuk menang. Sulit membicarakannya,” ungkap Roberto Mancini, Jumat (25/3/2022).
![Roberto Mancini: Keberuntungan Italia Berubah Jadi Nasib Buruk 2 roberto mancini](https://files.football5star.net/wp-content/uploads/2022/03/WhatsApp-Image-2022-03-25-at-06.07.33.jpeg)
“Kami sebelumnya mennag di Euro dan itu pantas kami dapatkan. Kami bermain dengan hebat. Lalu beberapa keberuntungan yang kami punya di sana berubah jadi nasib buruk karena beberapa hal yang tidak bisa dipercaya mulai terjadi pada September dan seterusnya,” ia menegaskan.
Roberto Mancini Sesalkan Produktivitas Tim
Italia sejatinya tampil mendominasi. Sepanjang 90 menit mereka mengurung pertahanan Makedonia Utara. Namun, tidak ada yang membuahkan hasil.
![Roberto Mancini: Keberuntungan Italia Berubah Jadi Nasib Buruk 3 roberto mancini-italia vs makedonia utara](https://files.football5star.net/wp-content/uploads/2022/03/WhatsApp-Image-2022-03-25-at-04.12.35.jpeg)
Inilah yang disesalkan Roberto Mancini. Karena ia percaya jika timnya mampu memanfaatkan satu momen saja, situasi akan berbeda.
“Kami mendominasi permainan. Yang kami butuhkan hanyalah memanfaatkan salah satu momen di lapangan. Tapi tidak satu pun dari mereka yang melakukannya,” tutup Mancio.