Semenjak Jadi Mualaf, Kiper Timnas Swedia Mulai Diserang Teror dan Hinaan

BACA JUGA

Football5star.com, Indonesia – Perjalanan Ronja Andersson mendalami Islam diterpa badai dan rintangan. Kiper timnas Swedia di level U-19 itu mulai sering mendapatkan hinaan hingga teror ancaman semenjak menjadi mualaf dua tahun silam.

Ronja Andersson memang membuat keputusan besar dengan berganti keyakinan menjadi Islam pada Mei 2018. Keputusan itu diambil idak insan. Dia mengaku mempelajari Islam selama bertahun-tahun, sejak usia 15 tahun. “Aku bangga menjadi muslim,” kata Andersson dalam wawancara dengan media Swedia.

Ronja Andersson, yang kini sudah berusia 19 tahun, mengaku mulai mengenal Islam ketika berpacaran dengan seorang pria asal Turki. Ketika itu, usianya masih 15 tahun. Sejak saat itu, Andersson mulai mengenal dan mempelajari Islam.

Ronja Andersson kiper timnas Swedia mualaf Islam - aacomtr
aa.com.tr

“Aku punya pacar Turki ketika saya berusia 15 tahun, dan saya belajar tentang Islam dari keluarganya,” bilang Andersson dikutip Football5star.com dari aa.com.tr.

Semenjak mengenal Islam, Ronja Andersson merasakan hidupnya lebih kedamaian. Dia melihat Islam dalam sebuah pandangan yang berbeda. “Aku menemukan ada begitu banyak hal baik yang sampai padaku. Aku lalu mulai menghadiri acara keagamaan. Aku pergi ke masjid,” tuturnya.

Tetap Mempertebal Iman Meski Dicaci dan Dihujat

Keputusan pemain asal tim Uppsala Women’s Football untuk menjadi mualaf sempat menjadi pembicaraan hangat di Swedia pada saat itu. Bahkan, tak sedikit orang yang menganggap Ronja Andersson berpindah ke agama Islam hanya karena sang pacar.

“Mereka penuh dengan prasangka terhadapku. Saya juga terkena kebencian. Orang mengatakan aku hanya pindah agama karena teman laki-laki, tetapi tidak demikian. Aku membuat keputusan ini tanpa dia,” tutur dia lagi.

Ronja Andersson kiper timnas Swedia mualaf Islam - Instagram
Instagram

Tak berhenti sampai di situ, dalam wawancara di acara televisi bernama Troll Hunter, Ronja Andersson mengaku kehidupannya mulai diusik sejak masuk Islam. Dia sering mendapatkan hinaan hingga teror ancaman dari orang tak dikenal.

Akan tetapi, rintangan itu tak menyurutkan semangatnya untuk terus mempelajari Islam. “Aku membaca Alquran, aku berdoa dan berpuasa. Aku bangga dan senang menjadi seorang Muslim,” aku Andersson.

Sekadar informasi, penganut Islam di Swedia memang diperkirakan hanya 500 ribu dari 9 juta orang saja. Tak heran, keputusan tak populer Ronja Andersson dinilai sebagai hal yang tak lazim serta mendapat banyak pertentangan. Terlebih dengan statusnya sebagai pemain timnas Swedia.

More From Author

Berita Terbaru