Sunderland akhirnya resmi melantik Sam Allardyce sebagai manajer baru. Mereka rela untuk melupakan rivalitas Tyne-Wear Derby dalam diri Allardyce.
The Black Cats saat ini tengah mengalami masa-masa sulit. Dalam delapan pekan di , mereka belum pernah menang. Sunderland menderita lima kekalahan dan hanya meraup tiga hasil seri selama itu. Akibatnya, The Black Cats saat ini masuk memjadi “favorit” kandidat tim yang terdegradasi ke Divisi Championship.
Pencapaian ini tak ayal membuat posisi manajer Dick Advocaat terancam. Akhirnya manajer asal Belanda itu meninggalkan The Black Cats.
Sunderland segera bergerak cepat. Chairman Ellis Short mengatakan pihaknya langsung membentuk tim rekruitmen manajer anyar sesudah Advocaat menyatakan ingin pergi. Pilihan jatuh kepada Allardyce yang pernah menangani rival Sunderland, Newcastle United pada 2007.
“Saya ingin mengucapkan selamat datang ke klub kepada Sam. Sunderland adalah klub yang dikenalnya dan dia merupakan pilihan terbaik untuk pekerjaan ini. Dia memiliki pengalaman manajerial panjang di Premier Legue dan sangat mengerti karakter wilayah timur utara ini dan antusiasme para fans kami. Semua itu membuatnya menjadi pilihan solid,” kata Short.
Short tidak salah. Allardyce bukan muka baru di . Dia sudah malang-melintang menangani beberapa klub Inggris. Tercatat dia pernah melatih Nott County, West Ham United, hingga Newscastle. Namun, nama Allardyce melambung saat menukangi Bolton Wanderers. Salah satu prestasinya di sana adalah meloloskan Bolton ke Piala UEFA pada 2004-05.
Setelah diperkirakan hsnya akan mengontrak Allardyce semusim, Sunderland akhirnya memilih mengikatnya selama dua tahun. Allardyce akan menjalani debut sebagai manajer The Black Cats dengan bertandang di markas West Bromwich Albion. Pekan berikutnya dia langsung menjalani Tyne-Wear Derby melawan Newcastle di Stadium of Light.
