Football5Star.com, Indonesia – Timnas Brasil memastikan diri tampil di Piala Dunia 2022. Hal itu dipastikan setelah Neymar cs. menang 1-0 atas Kolombia pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, Jumat (12/11/2021) pagi WIB. Satu-satunya gol pada laga Brasil vs Kolombia dicetak Lucas Paqueta pada menit ke-72.
Brasil dipastikan meraih tiket ke Piala Dunia 2022 karena tak akan lagi tergeser dari 4 besar klasemen kualifikasi zona Amerika Selatan. Sudah meraih 34 poin, mereka unggul 18 angka dari Kolombia yang berada di posisi ke-5 klasemen sementara. Los Cafeteros tak akan bisa menyusul perolehan poin Selecao karena hanya punya 5 laga sisa.
Kepastian tersebut juga membuat Brasil meneruskan tradisi tampil di Piala Dunia. Sejak kali pertama digelar pada 1930, Selecao adalah satu-satunya tim yang selalu berpartisipasi. Mereka unggul atas Jerman yang sempat 2 kali tak ambil bagian, yaitu pada 1930 dan 1950.
Di Piala Dunia, Brasil juga masih jadi yang tersukses. Selecao adalah peraih gelar terbanyak. Mereka menjadi kampiun pada 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002. Koleksi gelar mereka masih di atas Italia dan Jerman yang sama-sama juara sebanyak 4 kali.
Timnas Brasil Kejar Satu Rekor
Jejak timnas Brasil pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 pun jadi catatan tersendiri. Dalam format kualifikasi yang digunakan sekarang, inilah kali pertama mereka lolos ke putaran final Piala Dunia dengan 6 laga tersisa.
Di samping itu, Selecao juga kini berpeluang mematahkan rekor poin terbanyak di Kualifikasi Piala Dunia Zona Amerika Selatan. Pada 2002, timnas Argentina lolos ke Korsel/Jepang dengan raihan 43 poin. Ketika itu, La Albiceleste unggul 13 poin dari Selecao yang finis di posisi kedua.
Peluang Brasil menyamai atau bahkan mematahkan rekor itu sangat terbuka karena sudah mengemas 34 poin. Artinya, mereka hanya perlu 10 poin dari 6 pertandingan sisa. Itu bukan kemustahilan karena tim asuhan Adenor leonardo Bacchi “Tite” punya rata-rata 2,8 poin per laga.
Dalam upaya memecahkan rekor poin terbanyak itu, timnas Brasil hanya punya satu kendala. Itu adalah keharusan dua kali menghadapi Argentina dalam 6 laga sisa. Itu karena laga pertama diwarnai insiden penghentian paksa terkait protokol kesehatan. Alhasil, jika ingin aman, Neymar dkk. harus memenangi 4 laga lainnya.
