Football5star.com Indonesia – Kapten timnas Vietnam, Do Hung Dung, mengaku kemenangan 3-1 atas Cina telah menaikkan moral tim. Dia pun yakin The Golden Star akan sanggup mengalahkan Oman dalam lanjutan kualifikasi PIala Dunia 2022, Kamis (24/3/2022).
Vietnam tinggal menyisakan dua pertandingan lagi di grup B kualifikasi Piala Dunia 2022. Setelah menjamu Oman di Stadion Nasional My Dinh (24/3), anak asuh Park Hang-seo akan menyambangi Jepang lima hari berikutnya.
Saat ini, Vietnam masih berkutat di dasar klasemen dengan koleksi 3 poin. Poin tersebut diraih berkat kemenangan atas Cina di Hanoi pada 1 Februari lalu. Hasil itu menjadi sejarah untuk Vietnam sekaligus menaikkan moral tim dalam menyambut dua laga sisa.
“Oman memiliki pemain dengan kecepatan dan kekuatan. Tapi, kami juga punya kekuatan, terutama ketika tampil di hadapan pendukung sendiri. Pertandingan melawan Oman menjadi laga kandang terakhir pada kualifikasi Piala Dunia. Jadi, kami ingin menghadirkan kegembiraan kepada pendukung,” bilang Hung Dung, dikutip Football5star dari laman AFC.
Do Hung Dung Sempat Tertekan Memikul Ban Kapten Timnas Vietnam
Hung Dung juga menganggap kemenangan atas Cina sebagai laga bersejarah dalam kariernya. Bagaiamana tidak, pada laga itu, Hung Dung mengemban ban kapten sekaligus mencetak dua assist.
“Kami bermain dengan segenap kemampuan, semangat juang tinggi dan determinasi pantang menyerah sehingga kami bisa menang 3-1. Hasil itu sangat bermakna bagi sepak bola Vietnam. Bukan cuma 3 poin bersejarah, juga hadiah untuk fans enyambut tahun baru Cina, dan memberikan kami energi positif dalam melangkah maju,” sebut dia lagi.
Do Hung Dung mendapat panggilan dari pelatih Park Hang-seo pada awal Januaru untuk menghadapi dua laga kontra Australia dan Cina. Sebelumnya, peraih sepatu emas Vietnam 2019 itu absen selama hampir setahun akibat cedera.
Setelah kembali ke skuat The Golden Star, Hung Dung langsung dibebani tugas sebagai kapten baru timnas Vietnam selepas Piala AFF 2020. Dia mengaku pada awal jabatannya itu, tekanan besar harus dihadapinya. Namun, dukungan rekan setim membuatnya mulai terbiasa.
“Aku merasa agak tertekan ketika diberikan ban kapten. Namun, semua menghilang karena kepercayaan yang diberikan rekan setim. Aku bisa melihat keyakinan itu melalui tatapan mata serta jabat tangan mereka. Jadi, aku tahu diriku tak sendirian,” ucap dia memungkasi.
