Tottenham Tahu Cara Menyalip Leicester di “Tikungan Terakhir”

BACA JUGA

Football5starhttps://www.www.football5star.net
Berita Sepak Bola Terkini Terlengkap Football5star.com

Tottenham Hotspur tak perlu cemas dengan selisih tujuh poin dengan pemuncak klasemen Liga Inggris, Leicester City, yang harus dikejar dalam lima laga tersisa. Pasalnya, tiga anggota skuat Tottenham pernah punya pengalaman yang lebih sulit kala bersama Ajax, kala menyalip rivalnya, FC Twente, pada “tikungan terakhir”.

Memang, Tottenham berpotensi tertinggal hingga 10 poin karena pada Minggu (17/4), Leicester akan bertanding melawan West Ham United beberapa jam lebih duluan. Beberapa saat setelanya, baru The Spurs akan memiliki kesempatan memangkas jarak saat menyambangi markas Stoke City.

Namun, Christian Eriksen, bersama Jan Vertonghen dan Toby Alderweireld, pernah punya pengalaman berada dalam situasi lebih sulit kala masih sama-sama membela Ajax di Eredivisie. Pada musim 2010-11, Eriksen dan kawan-kawan bersama Ajax mampu menyalip Twente pada pekan terakhir guna mengklaim gelar juara Eredivisie.

Pencapaian mereka terbilang impresif karena sempat tertinggal 12 poin. Pada pekan terakhir, mereka mampu mengalahkan Twente dengan skor 3-1 sekaligus merebut takhta klasemen akhir dengan keungglan dua poin.

“Musim itu kami mengejar untuk waktu yang cukup lama. Seingat saya, kami berada di peringkat kedua sampai hari terakhir ketika kami harus berhadapan dengan Twente, yang ketika itu masih di atas dengan keunggulan sisa satu poin. Jika menang, kami juara. Buat kami, sepanjang musim terus mengejar tapi kami terus semakin dekat dan dekat lagi sehingga berhasil menyalip,” kenang Eriksen dilansir Daily Mail.

Meski saat di Ajax itu usianya masih cukup muda, yakni 20 tahun, Eriksen merasa situasi yang dialaminya langsung bisa membantu Tottenham mengejar Leicester hingga pekan terakhir Liga Inggris musim ini.

“Saya masih muda ketika itu tapi jelas pengalaman yang bagus. Situasi hampir sama di sini. Tentu, sudah lama sejak terakhir Tottenham juara liga (1961, Red.) ketimbang ketika itu Ajax. Tapi kala itu Ajax juga sudah tujuh tahun, jadi anda bisa melihat emosi dan segalanya, terutama pada pertandingan final melawan Twente,” jelas gelandang asal Denmark itu.

“Semoga (pengalaman di Ajax bisa dirasakan juga di Tottenham, Red.). Selalu ketika anda pernah merasakan sebelumnya, anda bisa tahu bagaimana rasanya lagi. Jadi, anda tentu akan terus berusaha dan berusaha untuk itu,” pungkas Eriksen.

More From Author

Kilas Balik Piala Dunia 2014

Kilas Balik Piala Dunia 2010

Kilas Balik Piala Dunia 2006

Kilas Balik Piala Dunia 2002

Kilas Balik Piala Dunia 1998

Kilas Balik Piala Dunia 1994

Kilas Balik Piala Dunia 1990

Kilas Balik Piala Dunia 1986

Kilas Balik Piala Dunia 1982

Kilas Balik Piala Dunia 1978

Berita Terbaru