Bek andalan timnas Portugal, Pepe, tampil sebagai salah satu pemain paling menonjol di lapangan pada final Piala Eropa 2016, terutama saat bintang andalan, Cristiano Ronaldo, harus mengakhiri penampilannya saat laga memasuki menit ke-25.
Pada laga final yang berlangsung Senin (11/7) dini hari tadi, Ronaldo memegangi lutut kirinya dan memberi isyarat agar diganti. Pemain berjuluk CR7 ini diyakini mengalami cedera ligamen sehingga akhirnya digantikan Ricardo Quaresma.
Sempat kehilangan fokus lantaran ditinggal kapten tim, Pepe pun kembali memotivasi rekan-rekan setim lainnya agar tetap fokus menjaga performa. Bek 33 tahun itu mengaku mulai menyuntikkan motivasi lebih kepada rekan-rekannya yang lain dengan satu tekad, yaitu mempersembahkan juara untuk sang kapten tim, Ronaldo.
“Ini sangat sulit karena kami kehilangan pemain utama kami dan menggantungkan harapan kami pada dia yang memiliki kemampuan mencetak gol di setiap saat,” sebut Pepe, dilansir A Bola.
“Ketika dia tidak bisa meneruskan pertandingan, saya mencoba untuk mengingatkan kepada rekan setim bahwa kita harus memenangkan pertandingan ini untuknya. Pelatih juga memimpin kami dengan sangat baik. Pergantian pemain juga datang pada waktu yang tepat. Kami telah menuangkan darah, keringat, dan air mata pada laga ini.”
“Kami telah menuliskan sebuah halaman brilian di dalam buku sejarah sepak bola Portugal.”
Berkat penampilan gemilangnya, Pepe pun dinobatkan sebagai pemain terbaik pada final kali ini. Selain cekatan dalam menjaga wilayah pertahanannya, ketenangan serta kepemimpinannya memberi pengaruh pengaruh besar untuk menjaga motivasi dan mental.