Striker Leicester City, Jamie Vardy tengah menjalani musim kompetisi yang bagus. Hingga saat ini, Vardy bertengger sebagai top skorer sementara . Rahasianya adalah belajar dari kesalahan pada masa lalu.
Vardy sudah mencetak tujuh gol di pada musim ini. Catatan ini langsung mematahkan pencapaian terbaiknya di . Musim lalu, Vardy hanya sanggup membuat lima gol di .
Musim 2015-16 merupakan musim kedua bagi Vardy di . Sebelumnya, pemain berumur 28 tahun ini lebih sering bermain di Divisi Championship. Selama itu, jumlah gol terbanyak di liga dalam satu musim yang dibuatnya adalah 16. Vardy melakukannya di Divisi Championship pada musim 2013-14 bersama Leicester.
Tentu saja, prestasinya pada musim ini merupakan peningkatan karier yang pesat. Menurut Vardy, hal itu merupakan buah dari pelajaran pahit yang diperolehnya pada masa lalu.
Pada Juli lalu, nama Vardy tercoreng akibat kasus rasialisme. Vardy ketahuan melakukan penghinaan rasial kepada seorang pengunjung kasino asal Jepang.
Akibat kasus tersebut, Vardy dikenai sanksi oleh Leicester. Vardy diwajibkan untuk mengikuti pelatihan kepekaan terhadap keberagaman.
“Saya sangat menyesalinya. Saya sudah mendapatkan pelajarannya dan berupaya melupakannya,” kata Vardy. “Tindakan itu sebenarnya bukan diri saya yang sebenarnya. Maka, saya ingin bertemu dengannya dan duduk bersama. Kami berbincang dan mengakui bahwa ucapan saya sungguh-sungguh tolol dan bodoh sekali.”
Kasus tersebut rupanya menjadi pelajaran berharga bagi Vardy. Pemain asal Inggris ini mengaku lebih fokus kepada karier sebagai pesepak bola. Hal itulah yang membuatnya sanggup menampilkan performa apik pada musim ini.
“Sekarang hal yang paling saya pikirkan adalah berkonsentrasi ke sepak bola dan biarkanlah kaki saya yang berbicara,” ujar Vardy.