Football5Star.net, Indonesia – Bintang Real Madrid, Vinicius Junior sangat senang setelah bisa membawa timnya menjadi juara Liga Champions mengalahkan Borussia Dortmund (2/6/24). Vini mengungkapkan bahwa dirinya ingin pensiun di Madrid.
Vini berhasil mencetak gol dalam kemenangan 2-0 Madrid melawan Dortmund di final Liga Champions. Ini adalah trofi UCL keduanya setelah sebelumnya dia mendapatkan pada 2022, dimana dia juga mencetak gol di partai final melawan Liverpool.
Vini datang ke Real Madrid dari Flamengo pada 2018 saat usianya masih 18 tahun dan kini usianya baru akan menginjak usia 24 tahun pada Juli nanti. Namun dia sudah menegaskan bahwa dirinya ingin bertahan lama atau jika bisa pensiun di sini.
“Saya sangat senang bisa berada di sini begitu lama. Semoga Presiden (Florentino Perez) dapat memperbarui kontrak saya karena saya ingin berada di sini selamanya dan terus membuat sejarah seperti Carvajal, Nacho, Modrić atau Kroos,” ujarnya seperti dilansir Football5Star dari laman resmi klub.
“Mereka telah memenangkan Liga Champions enam kali dan mereka telah menunjukkan jalannya kepada kami. Saya ingin menjadi seperti mereka. Saya ingin pensiun di sini, meski saya rasa orang-orang di Flamengo tidak akan mengizinkan saya.”
Vinicius Soal Peluang Raih Ballon d’Or
Performa brilian Vini musim ini diyakini banyak orang akan membuatnya menjadi salah satu kandidat kuat peraih Ballon d’Or tahun ini. Vini berbicara soal itu.
“Sangat sulit untuk memenangkan Ballon d’Or karena seluruh proses di baliknya, tapi saya percaya semua orang yang bersama saya setiap hari. Mereka mengatakan kepada saya bahwa sayalah yang terbaik dan saya akhirnya memercayainya,” ucapnya.
“Saya sangat senang bisa memenangkan Liga Champions lagi bersama klub ini, yang telah memberi saya begitu banyak hal. Ini adalah hal yang luar biasa. Tidak semua orang bisa mengalaminya dan memenangkannya berkali-kali.
“Sepertinya mudah untuk datang ke sini dan menang. Kami sangat menderita sepanjang musim, dengan semua cedera yang kami alami. Semua orang telah bekerja sangat keras untuk sampai ke sini.”
